SOLOPOS.COM - Agus Fatchur Rahman dan Daryanto (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Kinerja pemerintahan di Sragen diwarnai dengan disharmoni yang terjadi antara Bupati Sragen Agus dan wakilnya, Daryanto.

Solopos.com,SRAGEN – Sejumlah masukan bagi pasangan Agus Fatchur Rahman-Daryanto (ADA) muncul saat sarasehan terbuka membahas empat tahun kinerja pemerintahan pasangan tersebut, Kamis (29/1/2015).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah satu sorotan tokoh dan aktivis masyarakat yaitu hubungan yang tidak baik (disharmoni) antara Agus dengan Daryanto. Apalagi disharmoni terjadi sejak awal pemerintahan ADA.

Hubungan yang tidak baik antara Bupati dan Wabup dinilai membuat roda pemerintahan tak optimal. Persoalan lain yang menjadi sorotan yaitu adanya pungutan di dinas-dinas. Penjelasan tersebut disampaikan Ketua Forkos, Jamaludin, selaku penyelenggara sarasehan, saat ditemui wartawan seusai acara.

“Hasil sarasehan segera kami resume, dan sampaikan kepada pasangan ADA, supaya menjadi bahan evaluasi bersama,” tutur dia.

Jamaludin melanjutkan, pembangunan infrastruktur selama pemerintahan ADA juga dinilai belum optimal. Peserta sarasehan menilai masih ada ketimpangan pembangunan infrastruktur di perkotaan dengan daerah pelosok, utamanya Sragen utara.

Peserta sarasehan juga mendesak pemerintahan ADA merealisasikan janji pendidikan gratis. “Ada usulan juga kepada pasangan ADA supaya mewujudkan janji sekolah gratis. Pengadaan-pengadaan seragam sekolah jangan ada pungutan,” imbuh dia.

Menurut Jamaludin, sarasehan berkembang ke arah evaluasi kinerja lembaga legislatif (DPRD). Rencananya, Forkos akan menjaring aspirasi masyarakat terkait kinerja DPRD. “Tidak hanya eksekutif, kinerja legislatif segera kami evaluasi,” terang dia.

Disinggung tentang permintaan maaf Bupati, Jamaludin mengapresiasi positif. Pasalnya permintaan maaf tersebut mendapat tanggapan positif dari peserta sarasehan. “Permintaan maaf ini sesungguhnya ditujukan untuk masyarakat Sragen,” kata dia.

Penasihat Forkos, Rus Utaryono, menyatakan sarasehan dan penjaringan aspirasi terhadap kinerja ADA merupakan bentuk tanggung jawab kepada masyarakat. Dia berharap aspirasi yang masuk bisa segera diwujudkan di tahun terakhir pemerintahan ADA.

Rus berharap pemerintahan ADA tidak antikritik. “Apa yang kami sampaikan semata-mata bagian tanggung jawab kami dalam mengawal kinerja pemerintahan. Tahun terakhir pasangan ADA harus dimanfaatkan untuk menuntaskan berbagai masalah,” tutur dia terkait kinerja pemerintahan ADA di Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya