SOLOPOS.COM - Pemandangan matahari terbit atau sunrise terlihat dari Bukit Sidogurp, Klaten, Sabtu (21/1/2023). (Istimewa/IG @forestiagreen)

Solopos.com, KLATENBukit Sidoguro yang terletak dekat objek wisata Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, kini menjadi salah satu tujuan wisata andalan di Kabupaten Klaten.

Objek wisata yang dikelola dan dikembangkan oleh Pemkab Klaten sejak 2019 itu kini sudah diperindah dan dilengkapi berbagai fasilitas sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Terbaru, Pemkab menambahkan tempat kulier Do Gurau Cafe Do yang buka pada Ramadan lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menu yang disajikan di kafe di bukit yang juga dikenal sebagai Garden By The Bay-nya Klaten atau Bukit Turis itu antara lain ikan bakar dan goreng, ayam bakar dan goreng, kentang goreng, aneka sambal, serta aneka minuman.

Pemkab Klaten juga memaksimalkan potensi pemandangan atau view kawasan sekitar seperti Rawa Jombor dan deretan perbukitan pegunungan seribu di Bayat sebagai daya tarik utama tempat wisata itu.

Rawa Jombor dan perbukitan seribu tampak indah baik saat matahari terbit maupun terbenam dari ketinggian bukit tersebut. Bukit itu bisa dikunjungi wisatawan dari pagi sampai malam hari dengan harga tiket yang terjangkau. Di sisi lain, cerita sejarah Bukit Sidoguro Klaten juga menarik untuk disimak.

Mengutip laman resmi Pemkab Klaten, klatenkab.go.id, Bukit Sidoguro ada sejak zaman kerajaan. Tidak disebutkan angka tahunnya namun menurut kisah, saat itu salah satu abdi dari Kerajaan Wirata bernama Sidagora tengah menjalani perjalanan spiritual.

Sidagora mengantarkan Pangeran Pathohan yang dalam kondisi terluka meninggalkan Kerajaan Wirata hingga sampai lah di wilayah Jimbung. Setelah bertapa, Pangeran Pathohan akhirnya diberi kesembuhan.

Pangeran Pathohan kemudian membangun Kerajaan Jimbung. Namun, karena suatu alasan tertentu Pangeran Pathohan menyembunyikan keberadaan kerajaan tersebut di alam gaib. Selain itu, Kali Kuning pun turut dibedah agar menggenangi Istana Kerajaan Jimbung.

Genangan tersebut kemudian menjadi rawa yang dikenal dengan Rowo Jimbung. Sementara abdinya yang bernama Sidagora turut menempati alam gaib, tepatnya di bukit di Bayat, Klaten, yang kemudian dikenal sebagai Bukit Sidoguro.

Kisah ini pernah diangkat menjadi cerita pertunjukan Kethoprak berjudul Dumadine Gumuk Sidoguro di halaman RSPD Klaten pada 2020 lalu. Pementasan seni itu disutradarai Joko Krisnanto dan turut melibatkan Kabag Humas Klaten Wahyudi Martono.

Kemudian Plt Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho, pegiat seni dan wartawan di Kabupaten Klaten. Gelaran ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional dan HUT ke-53 RSPD Klaten.

Pada Lebaran tahun ini, Pemkab Klaten memastikan akan menggelar Grebeg Syawalan yang merupakan tradisi tahunan di objek wisata Bukit Sidoguro. Acara itu tepatnya akan digelar pada Sabtu (29/4/2023) dengan pembagian 1.000 ketupat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya