SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--23 Kios darurat Pasar Boyolali Kota yang berada di kawasan Ngebong, Siswodipuran sudah mulai ditempati 46 pedagang klithikan yang ada di Boyolali sejak 20 September lalu.

Para pedagang berharap penempatan itu bisa berlangsung selamanya.
Salah seorang pedagang onderdil sepeda motor, Triyono, 28, mengaku dirinya baru sepekan menempati kios tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kali pertama, dia membuka usaha tambal ban di Jalan Pandanaran.

“Awalnya memang tidak memiliki tempat usaha permanen,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (7/10).

Triyono menambahkan di lokasi kios pasar darurat itu, dirinya tak hanya membuka jasa tambal ban, tetapi juga servis serta onderdil sepeda motor bekas. Karena usaha yang diperoleh masih minim, dirinya hanya memperoleh pendapatan maksimal Rp 30.000.

Sementara, salah seorang pedagang klithikan lainnya, Handoyo mengaku gembira dengan diperbolehkannya menempati kios bekas pasar darurat.

Awalnya dirinya membuka usaha di Kelurahan Pulisen, Boyolali. Karena lokasi yang tidak strategis, usaha tidak berkembang.

Terpisah, Ketua Himpunan Pedagang <I>klithikan<I> (HPK) Boyolali Sartono mengatakan pihaknya telah mendapat persetujuan untuk menggunakan sementara 23 kios di Ngebong.

Namun, karena banyaknya pedagang yang ada, akhirnya paguyuban pedagang melakukan upaya dengan membagi tiap kios untuk dua orang pedagang.

“Sehingga ada 46 pedagang yang menempati kios bekas Pasar Boyolali Kota itu,” ujarnya saat ditemui Espos di lokasi berjualan, Kamis.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya