Soloraya
Rabu, 24 November 2010 - 06:02 WIB

Kios Pedaringan segera difungsikan

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Solo memerkirakan kios tanaman hias di depan kompleks Pergudangan Pedaringan, Jebres, bisa difungsikan segera, paling lambat akhir November ini, setelah penggarapan bangunan kios selesai, Selasa (23/11).

Pernyataan itu disampaikan Kepala BLH Solo, Sri Adhyaksa, saat dihubungi Espos. Menurut dia penggarapan kios oleh CV Bina Surakarta selesai sesuai jadwal dalam kontrak kerjasama. Sedangkan nilai proyek kios sebanyak 16 unit itu Rp 664.974.000.

Advertisement

“Hari ini (kemarin-red) sudah saya cek, proyek tinggal penyempurnaan dan pemeliharaan. Setidaknya akhir bulan sudah bisa difungsikan,” katanya.

Sri menjelaskan dalam waktu dekat dilakukan rapat koordinasi antara Dinas Pengelolaan Pasar (DPP), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3A & KB), Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), unsur Kecamatan Jebres, Kelurahan Jebres, serta pedagang tanaman hias yang dulu menempati bantaran Kali Anyar.

Yang disebut terakhir merupakan calon pengguna kios tanaman hias Pedaringan. Mengenai permintaan modal usaha, menurut Sri bukan kewenangan BLH. Dia menilai Dinas Koperasi dan UMKM yang lebih kompeten merespons permintaan pedagang.

Advertisement

“Kami segera laporkan proyek ini kepada Sekda atau bagian umum. Ihwal pemanfaatan kios, BLH hanya fasilitasi saja. Sedangkan pedagang yang akan menempati kios itu sudah ditetapkan yakni pedagang yang dulu berjualan di Kali Anyar,” imbuhnya.

Salah seorang mantan pedagang tanaman hias di bantaran Kali Anyar, Theresia Murtiniwati, 48, mengungkapkan dari 15 pedagang yang dulu berjualan tanaman hias, tinggal dua orang yang masih aktif. Sisanya sudah beralih profesi ke bidang kerja lain. Sayangnya sebagian besar mantan pedagang tanaman hias bekerja serabutan alias tidak tetap.

“Bila tidak ada modal memang masih bisa jalan, tapi tentu perkembangannya lambat. Sebab paling satu pedagang hanya mampu menjual beberapa saja tanaman di masa awal berjualan,” terang dia.

Advertisement

kur

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif