SOLOPOS.COM - Personel Yonif 408/Suhbrastha menggelar upacara peringatan HUT TNI di patok perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Papua, 5 Oktober 2012 lalu. (yonif-408-suhbrastha.blogspot.com)

Personel Yonif 408/Suhbrastha menggelar upacara peringatan HUT TNI di patok perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Papua, 5 Oktober 2012 lalu. (yonif-408-suhbrastha.blogspot.com)

Personel Yonif 408/Suhbrastha menggelar upacara peringatan HUT TNI di patok perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Papua, 5 Oktober 2012 lalu. (yonif-408-suhbrastha.blogspot.com)

Sebanyak 650 prajurit anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 408/Suhbrastha yang bermarkas di Sragen baru saja mengakhiri tugas menjaga perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Mengabdi tanpa henti demi bangsa dan negara sudah menjadi tradisi kesatuan ini sejak dibentuk di masa awal kemerdekaan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seperti dipaparkan dalam situs http://yonif-408-suhbrastha.blogspot.com, cikal bakal Batalyon Infanteri 408/Suhbrastha adalah Batalyon III Resimen 19 Divisi III pada tahun 1945. Kesatuan ini adalah hasil penggabungan sejumlah kesatuan militer dan kekuatan bersenjata. Sesuai dinamika perkembangan TNI kemudian, kesatuan ini mengalami berbagai perubahan nama hingga kemudian mendapatkan namanya yang sekarang ini.

Misalkan saja salah satu perubahan awalnya adalah saat pembentukan satu batalyon inti dari empat Batalyon yang berada di bawah Komando Resimen 19 Divisi III. Batalyon baru ini disebut Batalyon Mobil I Brigade 9 Divisi III yang setiap saat dapat digerakan (Mobil) ke setiap medan pertempuran, sebagai kesatuan pemukul pada waktu itu. Kesatuan ini dipimpin Mayor A Yani, di belakang hari menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat. Perubahan lain terjadi tak lama kemudian, ketika Batalyon Mobil ini diubah menjadi Batalyon V Brigade 9 Divisi III Pangeran Diponegoro, di bawah pimpinan Mayor Soerjosoempeno. Divisi III Pangeran Diponegoro.

Selanjutnya ketika pemerintah melaksanakan program besar Re-Ra atau Rekonstruksi dan Rasionalisasi pada awal tahun 1950 untuk membangun tentara profesional setelah kembalinya semua kesatuan bersenjata dari medan gerilya, nama kesatuan ini menjadi Batalyon ”A” Brigade 9 Divisi III dengan tidak ada perubahan Komandan Batalyonnya. Dengan dibaginya Teritorium IV/Pangeran Diponegoro menjadi 4 Resimen Infanteri pada tanggal 8 Pebruari 1952 dengan batalyon-batalyon ROI-1 (Rangka Organisasi Infanteri-1) maka nama kesatuan berubah menjadi Batalyon ROI-1 440 di bawah Komando Resimen Infanteri 14 Salatiga, dengan kedudukan Komando Batalyon tetap di Ambarawa, ini terjadi pada tanggal 1 Oktober 1952.

Perubahan kembali terjadi pada tanggal 30 April 1962, di mana Batalyon Infanteri 440 Korem 073 didislokasi di bawah pimpinan/organisasi Komando Brigif-5 Dam VII/Diponegoro. Kemudian dalam rangka penugasan Brigif-5 ke Kalimantan Barat Th 1964 Yonif 440 disusun menjadi Batalyon Team Pertempuran dan ditambah 2 Ki dari Batalyon 452 menjadi BTP ”H” Brigif-5. Setelah kembali tugas dari Kalbar pada pertengahan Th 1966 Batalyon kembali ke susunan lama tetap menjadi Batalyon 440.

Seusai penugasan ini, nama kesatuan lagi-lagi berubah. Peresmian Batalyon 440 menjadi Yonif 408 pada tanggal 26 September 1966, dilaksanakan oleh Pangdam VII/Diponegoro Mayjen TNI Surono. Sebagai Komandan Batalyon adalah Mayor Karma Soeparman. Tanggal itu yang selanjutnya diperingati sebagai HUT Yonif 408/Suhbrastha. Perubahan terakhir terjadi pada pada tanggal 1 Mei 1985. Yonif 408 / Suhbrastha secara resmi menjadi satuan organik di jajaran Korem 074 / Warastratama berdasarkan Surat Telegram Pangdam IV / Diponegoro No. STR /539 /1984 tanggal 1 Oktober 1984.

Sepanjang riwayatnya, Yonif 408, sudah melaksanakan berbagai tugas penting. Sejak masa revolusi kemerdekaan, kesatuan ini sudah terjun aktif dalam operasi perang gerilya melawan agresi militer Belanda, serta penumpasan pemberontakan PKI di Madiun. Sementara sejak menyandang nama Suhbrastha, penugasan yang dijalani di antaranya operasi penumpasan sisa-sisa G30S/PKI, Operasi Seroja di Timor Timur serta operasi keamanan dalam negeri di Aceh dan Ambon. kesatuan ini juga sempat mengirimkan personelnya untuk menunaikan tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB Kontingen Garuda VIII di Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya