Soloraya
Selasa, 5 November 2013 - 11:45 WIB

KIRAB 1 SURA : Juru Bicara PB XIII: Sinuhun Tak Mau Diganggu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KIrab Malam 1 Sura (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Penyebab tidak hadirnya Raja Keraton Solo, Pakubuwono (PB) XIII dalam Kirab Malam 1 Sura masih jadi perdebatan.

Juru Bicara PB XIII, Bambang Pradotonagoro, kepada wartawan sebelum kirab berlangsung, menyampaikan PB XIII tidak menginginkan adanya kirab. Sinuhun sedang menjalani meditasi dan tidak mau diganggu siapapun. Hal ini berbeda dengan pernyataan Wakil Pengageng Sasana Wilapa, K.P. Winarno Kusumo, yang mengatakan PB XIII tidak keluar karena dikunci di dalam kamar.

Advertisement

Mengenai pusaka yang akan dikirab, ia menyampaikan wewenang menentukan pusaka yang akan di kirab ada di tangan Sinuhun. Ada dua jenis pusaka, yaitu pusaka inti dan tidak inti. Ia menjelaskan pusaka inti berada di ruangan yang kuncinya dipegang oleh Sinuhun. Sedangkan pusaka tidak inti ada di ruangan yang tidak terkunci yang semua orang bebas keluar masuk.

“Jika kirab tersebut tetap berlangsung dengan adanya pusaka, silakan diartikan sendiri, pusaka yang dikirab itu pusaka yang mana,” paparnya, Senin (4/11/2013).

Di samping itu, sejumlah aparat dari TNI dan kepolisian tampak mengamankan berjalannya rombongan kirab. Selain itu, di lokasi Siti Hinggil Keraton Solo sudah dipenuhi anggota perkumpulan pencak silat Setia Hati Teratai.

Advertisement

“Jumlah kami hampir 1.000 orang, kami berada di sini untuk ikut serta menyambut datangnya 1 Sura. Bukan dari perintah siapa-siapa,” papar salah satu anggotanya.

Tidak munculnya PB XIII menyebabkan tak satu pun senjata pusaka Keraton Solo yang dikeluarkan dalam kirab. K.G.P.H Puger saat berlangsungnya Kirab Malam 1 Sura mengatakan tidak ada pusaka yang dikeluarkan selama kirab. Keraton hanya mengeluarkan delapan kerbau bule dari belasan kerbau yang ada.

“Pusaka di dalam kirab itu hanya berperan sebagai sarana saja, jadi tidak memeengaruhi ritual 1 Sura. Intinya kirab ini merupakan ritual bersama, nyuwun sama Gusti Allah,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif