SOLOPOS.COM - KIRAB -- PB XIII terlihat di dalam kereta kencana Kyai Garuda Putra dalam kirab agung menandani jumenengan dalem atau peringatan naik tahta, Minggu (17/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

KIRAB -- PB XIII terlihat di dalam kereta kencana Kyai Garuda Putra dalam kirab agung menandani jumenengan dalem atau peringatan naik tahta, Minggu (17/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO — Pelaksanaan Kirab Agung Sewindu Tingalan Jumenengan Dalem PB XIII berlangsung meriah dan mendapat sambutan ribuan warga Solo, Minggu (17/6/2012) sore. Perhatian terutama ditujukan pada sosok PB XIII dan KGPHPA Tedjowulan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

KGPHPA Tedjowulan terlihat menunggang kuda di sisi kanan kereta yang ditumpangi Hangabehi. Masyarakat yang saat itu menonton tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikan sosok sang raja dan patihnya tersebut melalui kamera. “Ini to raja yang kemarin ramai-ramai itu,” ungkap salah satu warga yang menyaksikan di Gladak. “Iya. Itu rajanya berada di dalam kereta. Tetapi sekarang yang ramai-ramai sudah selesai. Semua sudah aman,” sahut warga lainnya.

Sementara itu, warga lainnya, Hari Siswanti, 25, mengungkapkan dirinya sengaja datang khusus untuk menyaksikan kirab tersebut. Sejumlah informasi terkait jalannya kirab pun diperolehnya melalui sejumlah situs berita. Hari mengungkapkankKirab tersebut sangat istimewa dibanding kirab-kirab yang sering digelar di Kota Solo. “Ini sangat menarik setelah perseteruan di dalam keraton kemarin,” ujarnya.

Warga Karangasem, Laweyan, tersebut mengaku senang bersatunya dua raja di Keraton. Hari berharap dengan bersatunya kedua raja tersebut budaya jawa yang melekat di Keraton semakin kuat. “Keraton menjadi lebih baik. Budaya jawa nantinya semakin terangkat,” katanya.

Disinggung siapa sosok yang paling dinantinya, Hari menjawab KGPHPA Tedjowulan. “Ya, karena dia ganteng dan gagah. Sebenarnya saya sudah pernah melihat kedua raja itu saat ulang tahun car free day lalu,” imbuhnya.

Iring-iringan melintasi sejumlah jalan di Kota Solo. Jalur yang dilintasi iring-iringan yakni Keraton-Jl Jenderal Sudirman-Pasar Gede ke timur- Jl Kapten Mulyadi-Jl Veteren-pertigaan Gemblekan-Jl Yos Sudarso-Jl Slamet Riyadi-Keraton.

Ribuan warga memadati jalur yang dilintasi iring-iringan kirab. Selama kirab berlangsung, nama Hangabehi terus dielu-elukan oleh sejumlah warga. Tak hanya diam, Hangabehi tampak membalasnya dengan melambaikan tangan. Di ssi lain, salah satu kuda dalam iring-iringan kirab sempat membuat sejumlah warga yang berada di simpang tiga Jl Jenderal Sudirman tepatnya di sisi timur Benteng Vastenburg tertawa. Saat itu, rombongan sempat berhenti beberapa saat untuk memberi waktu kepada petugas mengatur arus lalu lintas.

Namun, salah satu kuda yang menggeret kereta yang ditumpangi GKR Timoer secara tiba-tiba membuang air seni tepat di tengah jalan. Tak pelak, kejadian tersebut membuat sejumlah warga kaget disusul dengan gelak tawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya