SOLOPOS.COM - Sejumlah pasukan Drumcorp Cendrawasih Akpol Semarang menampilkan aksinya saat Kirab Budaya di Jl Slamet Riyadi, Solo, Sabtu (17/8). Kirab yang melibatkan sejumlah elemen mulai dari pihak TNI, Kepolisian, Pelajar serta Pelestari kebudayaan tersebut merupakan wujud perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68 . (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Sebanyak 3.000 orang perwakilan penyelenggara pemilu, struktural dan kader partai politik (parpol), dan pimpinan daerah (muspida) bakal menggelar kirab budaya spektakuler yang penuh dengan pesan-pesan politik, Sabtu (15/3/2014) mulai pukul 14.00 WIB.

Kirab yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo itu akan mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Masyarakat pengguna jalan diimbau mencari jalan alternatif agar tidak terjadi penumpukan arus lalu lintas. Kirab budaya itu berlangsung mulai pukul 14.00 WIB dengan start di GOR Bung Karno Manahan dan finis di Balai Kota Solo.

Arak-arakan atraksi budaya yang disuguhkan 12 parpol itu akan melewati Jl. Adi Sucipto, Jl. Dr Moewardi, Jl. Slamet Riyadi, dan Jl. Jenderal Sudirman.

Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Solo membuat manajemen lalu lintas dengan menutup 32 titik jalan yang menghubungkan ke empat jalan tersebut.

Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas, Dishubkominfo juga memberlakukan sistem buka tutup di sejumlah titik rawan kemacetan, terutama di empat titik, yakni Jl. M.T. Haryono, di sekitar Pasar Nongko Banjarsari, Jl. Yosodipuro, dan Jl. R.M. Said. Setidaknya ada 72 personel Dishubkominfo yang diterjunkan untuk penjagaan di sejumlah titik tersebut.

Bagi warga yang ingin menyaksikan pawai akbar itu disediakan 14 titik kantong parkir motor dan mobil. Kantong-kantong parkir itu disediakan dengan memanfaatkan ruang jalan yang ditutup, seperti di sebagian Jl. Dr. Sutomo, Jl. Soepomo, Jl. Kartini, Jl. Teuku Umar, Jl. Soetowijoyo, dan Jl. Bhayangkara.

Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo, dalam jumpa pers di Kantor KPU Solo, Jumat (14/3), mengatakan pergelaran kirab budaya itu sebagai awalan pelaksanaan kampanye rapat umum pada 21 hari pemilu.

KPU mengangkat konsep kebersamaan dan keberagaman dengan pesan-pesan politik. Agus menilai kampanye parpol kali ini merupakan transisi demokrasi yang terakhir lantaran lima tahun mendatang (2019) proses pemilu bakal berlangsung serentak dengan pemilihan presiden (pilpres).

“Setiap parpol menerjunkan 150 personel dengan berbagai atraksi budaya. Bila dikalkulasi jumlah peserta kirab besok mencapai 3.000 orang. Sejumlah parpol sudah mengkonfirmasi jenis kesenian dan atraksi budaya yang akan ditampilkan. Seperti Partai Nasdem menyuguhkan barongsai, PKS menampilkan becak hias, PDIP membawa empat gerobak sapi lengkap dengan atraksi reog, barongsai, hadrah, dan lembusuro,” terang Agus di hadapan wartawan.

Selain itu, Partai Golkar akan unjuk gigi dengan 20 andong dengan tokohnya Agung Laksono. Partai Amanat Nasional (PAN) hadir dengan becak hiasnya. Partai Gerindra tetap pada konsep awal, yakni menampilkan pendekar perempuan berkuda Lasmini. Partai Demokrat pun turut membawa andong, becak hias, becak cinta, dan sepeda onthel.

Panwas dan Parpol

Di arena start, KPU, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) bersama parpol dan stakeholder yang ada melakukan ikrar kampanye bersama dan ikrar pemilu damai, jujur, dan bermartabat. Dalam deklarasi pemilu damai itu, ada dua pesan yang disampaikan. Pertama, pemilu kondusif, aman, dan tertib. Kedua, semua parpol berkomitmen dengan rasa tanggung jawab untuk mencabuti alat peraga kampanye (APK) bersama pemerintah kota (pemkot) pada sebelum hari tenang.

Kabid Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Sri Baskoro, juga hadir dalam pertemuan dengan wartawan di KPU. Baskoro, sapaan akrabnya, menguraikan manajemen lalu lintas selama penyelenggaraan kirab budaya itu. Baskoro cukup lega dengan pemilihan harinya, yang jatuh pada Sabtu, di mana aktivitas pemerintahan dan sekolahan tidak ada. Hal itu bisa mengurangi volume kendaraan.

“Kendati demikian, kami tetap mengantisipasi kemacetan akibat kegiatan itu. Ada 32 titik yang ditutup dan diarahkan ke jalur-jalur alternatif. Kami menugaskan 73 personel untuk menjaga titik-titik yang ditutup tersebut. Jaringan trayek angkutan umum, seperti Batik Solo Trans harus menyesuaikan. Setidaknya ada empat titik jalan yang akan meningkat volume kendaraannya, seperti Jl. M.T. Haryono, Jl. Yosodipuro, Jl. R.M. Said, dan sekitar Pasar Nongko,” tuturnya.

Dia berharap dengan sistem buka tutup di empat titik itu bisa mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi. Kemacetan lalu lintas, ujar dia, diharapkan juga tidak terjadi. Baskoro juga menyinggung manajemen lalu lintas yang berkaitan dengan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Hotel Diamond Solo. Kegiatan kirab itu hampir bersamaan dengan rencana kunjungan SBY di Solo. “Kemungkinan Presiden hadir di Diamond sekitar pukul 16.00 WIB. Oleh karenanya, start kirab ini harus tepat waktu, yakni pukul 15.00 WIB diberangkatkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya