Soloraya
Sabtu, 31 Agustus 2019 - 18:15 WIB

Kirab Jenang Sura Jadi Ungkapan Rasa Syukur Pedagang Pasar Triwindu Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Puluhan pedagang Pasar Triwindu, Solo, menggelar Kirab Jenang Sura mengeliling kawasan sekitar pasar yang menyediakan berbagai benda kuno itu, Sabtu (31/8/2019) sore.

Kegiatan tersebut sebagai ungkapan rasa syukur menyambut datangnya bulan Sura. Pantauan Solopos.com, kirab dimulai dari pelataran Pasar Triwindu menuju Jl. Slamet Riyadi, Perempatan Pura Mangkunegaran, hingga Pertigaan Omah Sinten.

Advertisement

Selama kirab para pedagang membawa berbagai barang di Pasar Triwindu seperti dandang, patung loro blonyo, dan beberapa tombak aksesori. Dandang yang merupakan alat memasak nasi sebagai simbol kemakmuran.

Sedangkan patung loro blonyo merupakan simbol budaya masyarakat Solo seperti yang ada di depan Pasar triwindu. “Sebenarnya ini adalah rekayasa budaya untuk mengangkat keunikan Solo dan Pasar Triwindu. Kami memakai berbagai benda-benda yang ada seperti dandang. Kegiatan ini wujud rasa syukur pedagang atas kenikmatan setahun ini,” ujar Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Triwindu, Dody Sudarsono, 52, saat diwawancarai Solopos.com.

Dody menjelaskan kegiatan ditutup dengan pembagian jenang kepada para pedagang dan pengunjung. Jenang suro merupakan bubur lemu yang dilengkapi berbagai lauk pauk seperti irisan telur, sambal goreng, dan perkedel.

Advertisement

Ada juga tambahan kedelai hitam. Menurut Dody, kedelai hitam sebagai simbol masalah atau kesulitan di masa mendatang. Dengan memakan jenang suro lengkap dengan lauk pauknya diharapkan membawa kebaikan ke depan.

“Setiap menjelang Sura kami membuat jenang suro ini. Kalau orang tua kita dulu istilahnya barikan. Mengucap syukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan setahun ini dan berharap kebaikan di tahun baru,” sambung Dody.

Salah seorang pengunjung, Sara Rai, mengaku sangat antusias melihat kirab jenang suro yang dilakukan pedagang Pasar Triwindu. Bahkan dia ikut menikmati jenang suro yang menurut dia rasanya enak, manis, dan pedas.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif