SOLOPOS.COM - Yoga Restu Aji Prabowo. (Instagram/@yoga.pbw)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang anak buruh tani dari Logerit, Butuh, Mojosongo, Boyolali, Yoga Restu Aji Prabowo, berhasil menjadi atlet MMA internasional dan membanggakan warga Kota Susu.

Pria kelahiran 2 November 1997 tersebut akan bertanding di ajang seni bela diri campuran atau mixed martial arts (MMA) kelas dunia di Roma, Italia, Sabtu (6/5/2023) waktu setempat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Yoga dijadwalkan bertanding melawan petarung asal Italia, Jefferson De Filippis. Ayah Yoga, Darsuki, 55, mengaku menantikan untuk melihat penampilan anaknya lewat siaran televisi pada Minggu (7/5/2023) pagi.

“Tandingnya tanggal 6 Mei waktu setempat di sana, tapi nanti di sini 7 Mei pukul 09.00 WIB. Kemarin Senin [1/5/2023] Mas Yoga sempat ke Indonesia untuk mengurus visa dan lain-lain, Rabu [3/5/2023] berangkat ke Italia,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Kamis (4/5/2023).

Darsuki mengungkapkan anak pertamanya dari tiga bersaudara tersebut ia gembleng kedisiplinan sejak bersekolah di SDN 1 Jurug, Mojosongo. Masuk ke SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, yang saat ini menjadi SMPN 2 Mojosongo, Yoga yang kini menjadi atlet MMA internasional mulai belajar kempo.

Lalu, anak buruh tani asal Boyolali itu melanjutkan pendidikannya di SMKN 2 Solo. Di sana, ia mulai belajar dan menyukai gulat. Lokasi berlatih gulat waktu itu satu gedung dengan salah satu akademi seni bela diri campuran. Yoga menumbuhkan kesukaan dengan MMA dari situ.

Sebelum mengikuti akademi MMA, Yoga meminta izin terlebih dulu kepada Darsuki. Akan tetapi, sang ayah belum memberikan izin karena dirasa Yoga saat itu belum cukup umur. Sebelum memasuki akademi MMA, Yoga diminta menambah kemampuan bela dirinya dan belajar silat tradisional secara privat kepada sang paman selama enam bulan.

atlet mma boyolali
Budi Puji Lestari menunjukkan foto anaknya Yoga Restu Aji Prabowo yang akan bertanding di ajang MMA di Italia akhir pekan ini. Foto diambil di rumah Yoga di Logerit, Butuh, Mojosongo, Boyolali, Kamis (4/5/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

“Masuk MMA waktu itu sudah kuliah. Beberapa pelatih yang bersama waktu SMP itu ada Pak Guntur yang mengajar kempo. Semasa SMK ada Pak Agus Presmono dan Catur Priyadi pengajar gulat. Pengajar silat ada Pakdhe Kardi. Lalu waktu MMA ia di bawah bimbingan Pak Johan dan Cokro,” kata dia.

Banyak yang Harus Dikorbankan

Buruh tani asal Mojosongo, Boyolali, itu menceritakan sang anak yang akan bertanding di kancah internasional pada 17-21 Desember 2022 berkesempatan mengikuti seleksi atlet MMA Fight Academy di Bali. Ada 24 orang yang diseleksi pada waktu itu dan 12 orang di antaranya lolos termasuk Yoga.

Lalu Yoga dan 11 petarung lainnya berangkat ke San Diego, Amerika Serikat, pada 7 Februari 2023. Pada pertengahan Maret ada seleksi lagi dan Yoga lolos menjadi salah satu petarung MMA yang akan bertanding di Roma, Italia.

“Sampai di fase ini banyak yang harus dikorbankan, mulai fisik, psikis, dan materi. Sama sekali tidak ada campur tangan pemerintah,” kata dia.

Ia mengungkapkan sejak Yoga dan adik-adiknya kecil, ia bekerja pontang-panting apa pun termasuk buruh tani di Mojosongo, Boyolali, untuk memberikan pendidikan terbaik untuk sang anak. Alasannya sangat personal, Darsuki muda sempat merasakan gagal dalam pendidikan.

“Saya dulu sempat kuliah, sempat ikut Menwa, cita-cita jadi tentara. Namun, karena keterbatasan finansial dan lainnya, saya enggak bisa mewujudkan. Hal tersebut menjadi cambuk bagi saya, jika anak-anak saya memiliki potensi akan saya arahkan dan wujudkan,” kata dia.

Ia pun berharap sang anak dan lawan dapat selamat dalam pertandingan nantinya. Ia meminta doa restu kepada warga Boyolali dan Indonesia agar atlet MMA asli Mojosongo, Boyolali, itu dapat menang dalam pertandingan tersebut.

“Kemarin sudah menelepon anak saya, dia optimistis menang. Saya juga optimistis menang, Yoga itu bisa mengukur kemampuan dirinya dan lawan. Saya rasa dari pengalaman Yoga bisa mengimbangi, dari segi skill dan power anak saya lebih unggul,” jelasnya.

Sementara sang ibu, Budi Puji Lestari, 53, mengaku senang karena anaknya dapat bertanding di ajang internasional. Ia menjelaskan walaupun sang anak disibukkan dengan latihan MMA, Yoga masih menyempatkan diri kuliah daring program profesi guru (PPG) di UNS.

Anaknya juga masih berstatus guru Wiyata Bakti (WB) di SDN 1 Jurug, Mojosongo. “Waktu anak-anak saya masih kecil, kami bergelut pada masalah finansial tapi bagi kami pendidikan dan bakat anak nomor satu. Kami selalu berusaha membersamai saat anak-anak bertanding, sekolah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya