Solopos.com, SUKOHARJO–Warga Sukoharjo pasti sudah tidak asing dengan ayam goreng kampung Mbak Mul, yang salah satu cabangnya terletak di Tawangsari.
Pusat dari ayam goreng mbak mul buka pada 2002, berlokasi di Jalan Raya Tawangsari Tawang, Dua, Pojok, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo. Bermula dari satu karyawan, mereka kini dapat membuka cabang lain.
Pemilik cabang Begajah, Windi, mengatakan pembukaan cabang lain karena minat pengunjung tinggi. Pada 2008, mereka membuka cabang berlokasi Banmati, 2014 di Begajah, dan 2019 di Karanganyar.
Ayam goreng kampung tersebut sudah diwariskan selama dua generasi, dengan bumbu utama dibuat dalam satu tempat, kemudian didistribusikan ke cabang lain.
Ayam goreng kampung tersebut sudah diwariskan selama dua generasi, dengan bumbu utama dibuat dalam satu tempat, kemudian didistribusikan ke cabang lain.
Sejarah nama ayam goreng kampung Mbak Mul, diambil dari nama Mulyani, yang berarti mulia.
Olahan dari ayam kampung yang digoreng dengan bumbu khas milik Mbak Mul tersebut dapat dinikmati dengan harga mulai dari Rp23.000, pengunjung sudah bisa menikmati seporsi ayam goreng kampung dengan nasi, lalapan, trancam, dan sambal bawang.
Pelanggan dari kalangan umum, menengah ke atas, serta menerima pesanan kantor.
“Biasanya orang dari berbagai daerah atau dari Solo, mampir untuk makan,” kata Windi.
Pelanggan, Dwi Susilowati, telah menjadi pelanggan tetap sejak cabang Begajah berdiri.
Ia memilih ayam goreng kampung Mbak Mul, karena tempat yang ditawarkan strategis, berada di jalan raya Wonogiri-Sukoharjo. Selain itu menawarkan tempat nyaman.
Selain itu, Dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu mengaku sering berkunjung untuk menyelenggarakan pertemuan bersama rekannya.
“Rasa masakannya pas, ya enak, karena saya melalui jalur jalan raya Wonogiri-Sukoharjo, biasanya istirahat di sini ” lanjut Dwi.