Soloraya
Rabu, 16 November 2022 - 15:58 WIB

Kisah Bocah SD Gowes dari Banjarmasin ke Solo demi Muktamar Muhammadiyah

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa Kelas VI SD Muhammadiyah 1 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Aluvi Hafidh Hanafi, tiba di Kota Solo, Rabu (16/11/2022). Dia melakukan perjalanan dengan sepeda dari Banjarmasin ke Solo untuk mensyiarkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Seorang bocah Kelas VI SD Muhammadiyah 1 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Aluvi Hafidh Hanafi, melakukan perjalanan dengan sepeda atau gowes untuk mensyiarkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Solo.

Aluvi bersama tujuh orang lainnya berangkat dari Banjarmasin pada Sabtu (12/11/2022) dan tiba di Kota Solo pada Rabu (16/11/2022) pagi. Mereka disambut puluhan orang dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Solo di MAN 1 Solo.

Advertisement

Di antara mereka yang menyambut ada Ketua Panitia Syiar Muktamar Muhammadiyah Solo, Ahmad Sukidi dan Weni Hastuti. Aluvi tampak tidak kelelahan. Ia masih semangat saat diajak berfoto bersama dan melanjutkan perjalanan menuju tempat istirahat yang disediakan ITS PKU Muhammadiyah.

Aluvi juga bersedia diwawancarai wartawan dengan semangat. Adapun para rombongan gowes yang bersama bocah SD asal Banjarmasin untuk mengikuti Muktamar Muhammadiyah di Solo itu meliputi empat orang dari Palangkaraya, tiga orang dari Banjarmasin, dan satu orang dari Surabaya.

Advertisement

Aluvi juga bersedia diwawancarai wartawan dengan semangat. Adapun para rombongan gowes yang bersama bocah SD asal Banjarmasin untuk mengikuti Muktamar Muhammadiyah di Solo itu meliputi empat orang dari Palangkaraya, tiga orang dari Banjarmasin, dan satu orang dari Surabaya.

Salah satu yang mendampingi Aluvi adalah Kepala SD Muhammadiyah 1 Banjarmasin, Andri Yulianto. Aluvi berangkat sejak Sabtu (12/11/2022), tepatnya pada malam hari. Dia membawa dua tas kecil yang ditaruh di setang sepeda BMX-nya.

Baca Juga: Muktamar Muhammadiyah Solo: Dibuka Presiden Jokowi, Ditutup Wapres Ma’ruf Amin

Advertisement

Bocah kelas VI SD itu menjelaskan semula berangkat dari Banjarmasin ke Solo bertiga lalu bertemu dengan penggembira lainnya di Surabaya. “Saya pernah gowes jauh tapi enggak pernah sampai keluar pulau,” kata kader Muhammadiyah tersebut yang sehari-hari bersepeda sejauh 12 kilometer dari rumah ke sekolah.

Koordinator Goweser Kalimantan Tengah dan Selatan Ali Imron menjelaskan delapan orang terinspirasi menyemarakkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Solo. Peserta yang paling senior berusia 64 tahun.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap Muktamar Muhammadiyah di Solo, 18-20 November 2022

Advertisement

Momen Pelepasan Paling Berkesan

“Kami belum pernah hadir muktamar dengan gowes. Hobi kami Sabtu dan Minggu gowes. Momen muktamar menjadi kesempatan kali ini kami ingin mensyiarkan muktamar,” paparnya.

Konsepnya dari PDM ke PDM, dari PCM [Pimpinan Cabang Muhammadiyah] ke PCM, dari PWM [Pimpinan Wilayah Muhammadiyah] ke PWM. Kami sambung, kami silaturahmi. Kami meluangkan waktu agak jauh-jauh hari untuk menghampiri. Kami berangkat 7 November,” lanjutnya.

Menurutnya, gowes bersama membutuhkan perjuangan karena harus menyesuaikan energi dengan yang lainnya. Aluvi menjadi salah satu peserta yang energik. Namun yang senior kalah energik dengan Aluvi.

Advertisement

Baca Juga: World Peace Forum Ke-8 Digelar di Solo, Welcoming Dinner Malam Ini di Keraton

Etape pertama dari Palangkaraya ke kabupaten berikutnya berjarak 110 kilometer menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Perjalanan ditempuh sejak pukul 08.00 WIB sampai sekitar 19.00 WIB.

“Sepeda udah rontok, as lepas, torpedo lepas, diperbaiki di kabupaten berikutnya. Spare part dikanibal bisa bertahan sampai Surabaya,” paparnya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya memberikan sepeda baru kepada rombongan Ali. Sepeda yang rusak juga diperbaiki. “Enggak boleh loading pickup maka kami bagaimana caranya membawa sepeda sampai Solo. Gowes kalau enggak kuat disurung,” paparnya,

Baca Juga: Pesan Muktamar Muhammadiyah: Jangan Jadikan Isu Agama untuk Agenda Politik!

Selain itu, lanjutnya, pengalaman membekas berupa momen pelepasan pesepeda oleh PWM Palangkaraya. Pelajar dan mahasiswa tidak ikut upacara namun melepas rombongan dengan menyanyikan mars  Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Solo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif