Soloraya
Kamis, 19 Mei 2022 - 21:03 WIB

Kisah Calo Tiket Bioskop Era 1980-An di Solo: Film India Paling Ramai

Afifa Enggar Wulandari  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi bangunan bekas Rama Theatre, Jebres (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Warga Purbowardayan, Kelurahan Tegalharjo, Jebres, Solo, menjadi saksi perjalanan bioskop Rama Theatre yang memutar film dari dalam maupun luar negeri tak jauh dari rumah mereka. Tak sedikit dari mereka yang menjadi calo tiket bioskop tersebut tiap ada pemutaran film.

Gedung bioskop yang buka sejak 1977 dan terdiri dari dua studio itu kini sudah tak terawat. Rama Theatre berlokasi di timur Gereja Purbowardayan atau barat SMK Kristen 1 Solo.

Advertisement

Pemutaran film di Rama Theatre sudah tidak ada dan gedungnya pernah digunakan untuk latihan badminton oleh warga sekitar. Namun karena bangunan sudah mulai tua, aktivitas di sana harus ditiadakan.

Salah satu warga Purbowardayan, Solo, Ibnu Sina, mengaku masih mengingat cerita di saat pemutaran film di gedung bioskop Rama Theatre. Saat itu, Ibnu yang masih berumur 17 tahunan pernah menjadi calo tiket bioskop Rama Theatre sekitar akhir 1980-an.

Advertisement

Salah satu warga Purbowardayan, Solo, Ibnu Sina, mengaku masih mengingat cerita di saat pemutaran film di gedung bioskop Rama Theatre. Saat itu, Ibnu yang masih berumur 17 tahunan pernah menjadi calo tiket bioskop Rama Theatre sekitar akhir 1980-an.

“Wah banyak [kenangan]. Dulu saya kan makelaran karcis [calo tiket] di sini malahan kalau ramai. Ya sekitar [usia] 17 tahun lah,” tutur Ibnu saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: Putar Film Sejak 1977, Begini Nasib Gedung Bioskop Rama Theatre Solo

Advertisement

Kelas Ekonomi

Menurut Ibnu, kondisi bioskop dan kelas bioskop yang dibilang kelas ekonomi menjadi wahana hiburan bagi kaum pinggiran kota. Sehingga film Bollywood lah yang jadi buruan penonton. “Banyak ya. Angkatannya yang pertama Roy Marten, Yati Octavia. Yang ramai ya India. Karena kan penduduknya agak pinggiran ya,” katanya.

Saat menjadi calo tiket, Ibnu mengaku sering mengambil untung Rp250 hingga Rp500 per tiketnya. Waktu 1990-an, harga tiket menonton film di bioskop Solo masih berada di kisaran Rp1.350 hingga Rp1.500 per tiketnya.

Baca Juga: Hore, Bioskop Kota Solo Sudah Boleh Buka Lur!

Advertisement

Sementara dalam sehari, pemutaran film di Rama Theatre berlangsung empat kali, yakni dimulai sore pukul 15.00 WIB, pukul 17.00 WIB, pukul 19.00 WIB, dan pukul 21.00 WIB. “Dulu kelas ekonomi termasuknya. Ini memang jadi hiburan kelas menengah ke bawah karena kursinya juga cuma rotan,” katanya.

Dalam skripsi Sejarah Perkembangan Bioskop di Surakarta Tahun 1950-1979 karya Ulwa Humairok Gandes Luwes dari Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tahun 2022, tertulis harga tiket di Ura Patria (UP) Theatre, Jl Diponegoro No 21, Timuran, Banjarsari, terbagi dalam dua kelas.

UP Theatre seangkatan dengan Rama Theatre, namun kelasnya di atas Rama Theatre. Harga tiket bioskop kelas pertama UP Theatre kurang lebih Rp4.000 dan kelas II kurang lebih Rp2.000. Seperempat dari penghasilan itu masuk pajak tontonan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif