SOLOPOS.COM - Ilustrasi usaha konfeksi. (freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Seorang eks narapidana kasus terorisme atau napiter asal Klaten sukses mengembangkan usaha konfeksi hingga kini memiliki brand sendiri. Dia juga membuka lapangan pekerjaan dengan merekrut karyawan guna mendukung usahanya.

Eks napiter itu bernama Tri Budi Santoso, 32, yang tinggal di Kecamatan Klaten Tengah, Klaten. Tri merintis dan mengembangkan usaha konfeksi bersama istrinya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Produk yang dihasilkan kebanyakan baju gamis. Tri bebas dari penjara akibat kasus terorisme pada pertengahan 2014 lalu. Setelah bebas, pria tersebut tak langsung menjalankan usaha konfeksi. Awalnya, dia bekerja serabutan bergonta-ganti pekerjaan.

“Pascabebas sebenarnya agak lama hingga buka usaha sekarang. Sebelumnya saya kerja serabutan ganti-ganti pekerjaan. Kemudian menjalankan usaha ini. Awalnya istri suka jualan dan mulai bangun jaringan,” kata Tri saat ditemui Solopos.com seusai upacara HUT ke-78 RI di Alun-alun Klaten, Kamis (17/8/2023).

Perlahan usaha kofeksi yang dikembangkan Tri di Klaten tersebut berkembang. Pesanan kian bertambah. Tri bersama istrinya mulai kulakan gamis dalam partai besar. Jaringan pasarnya kian meluas dan mulai berjualan melalui pasar online. “Kemudian berkembang memiliki reseller, baru berani jualan dengan brand sendiri,” kata Tri.

Usahanya kian berkembang justru saat awal pandemi Covid-19. Saat itu, permintaan masker meningkat. Dari penjualan masker tersebut, Tri bersama istrinya mampu mengumpulkan modal untuk pembelian alat seperti mesin jahit serta bahan baku kain.

Mereka kemudian memproduksi sendiri baju gamis dan dipasarkan ke berbagai wilayah. Tri mengaku dia dan istrinya tak bisa menjahit. Untuk membikin gamis syar’i, mereka merekrut karyawan.

“Alhamdulillah kami punya karyawan menjahit di rumah ada dua orang lainya seperti bagian potong itu dari mitra. Kalau untuk yang borongan artinya mengambil potongan kain dari tempat kami kemudian dijahit di rumah masing-masing ada lima orang,” kata pria empat anak tersebut.

Tri mengatakan produk usaha konfeksi yang ia rintis di Klaten lebih banyak gamis syar’i. Kalaupun ada baju koko atau untuk anak-anak, hanya diproduksi kala ada pesanan.

Sempat Tak Bisa Melamar Kerja di Mana-Mana

Tri sebelumnya divonis lima tahun penjara pada 2011 lantaran terlibat serangkaian aksi terorisme di wilayah Klaten. Saat itu Tri baru saja lulus SMK. Ia kemudian bebas setelah menjalani masa hukuman selama 3,5 tahun.

“Saya merasa ketika usia SMK masih semangat-semangatnya, dapat ilmu baru dan langsung saklek. Kebetulan ada yang mengajak karena waktu itu bahasanya risiko dipikir belakangan,” kata Tri.

Dia pun menyadari aksi yang dia lakukan dengan sejumlah temannya tersebut salah. Selain itu, aksinya berdampak besar terhadap kehidupannya.

“Semakin dewasa dan berkeluarga hal semacam itu dampaknya luar biasa untuk karier. Setelah bebas itu akhirnya saya tidak bisa melamar kerja ke mana-mana. Alhamdulillah dibukakan jalan dengan usaha saat ini,” jelas Tri.

Tri bersyukur setelah bebas warga di lingkungan sekitarnya mau menerima dirinya termasuk ketika ia mulai merintis usaha konfeksi di Klaten. Dia pun menegaskan saat ini cinta NKRI.

Tri menjadi salah satu dari 17 eks napiter yang menjadi tamu saat digelar upacara HUT ke-78 RI di Alun-alun Klaten, Kamis. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Klaten, Sugeng Hariyanto, mengatakan belasan eks Napiter itu diundang menindaklanjuti surat dari Mendagri.

“Tadi ada penyerahan bendera Merah Putih sebagai bentuk mereka menyatakan sudah kembali ke NKRI, menunjukkan mereka sekarang sudah kembali ke NKRI, sudah Pancasila dan UUD serta benderanya Merah Putih,” jelas Sugeng, Kamis.

Sugeng mengatakan pendampingan kepada para eks napiter selama ini terus dilakukan. Selain dari pemerintah, pendampingan dari unsur Kodim, Polres, BNPT, hingga BIN. Pendampingan itu diberikan termasuk membantu para eks napiter mengembangkan usaha agar bisa melanjutkan kehidupan mereka dengan tetap mencintai NKRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya