SOLOPOS.COM - Prihatin Raharjo, 29, warga Dukuh Manisrenggo, Desa Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo Klaten, memasang beronjong dagangan yang digunakan berjualan keliling sekolah, Kamis (2/2/2017). Prihatin menggratiskan mi ayam dan es teh untuk anak yang hafal surat An-Naba. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Kisah inspiratif datang dari Klaten soal mi ayam gratis.

Solopos.com, KLATEN — Prihatin Raharjo, 29, sebulan terakhir menggratiskan satu porsi mi ayam dan es teh yang ia jual bagi para murid SD yang berani serta bisa menghafal surat An-Naba’ ayat 1-15.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Prihatin merupakan warga Dukuh Manisrenggo, RT 012/RW 005, Desa Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, yang berdagang jajanan keliling sekolah di wilayah Manisrenggo dan sekitarnya. Bapak dari dua anak masing-masing berumur 2,5 tahun dan tujuh tahun itu berjualan mi ayam dalam porsi kecil serta es teh.

Mi ayam ia jual dalam kemasan gelas plastik seharga Rp1.000/gelas agar harganya terjangkau bagi para murid SD. Sementara, es teh ia jual seharga Rp1.000/gelas. Seperti pedagang lainnya, ia menggunakan beronjong berbahan kayu untuk meletakkan barang dagangan yang diboncengkan sepeda motor.

Prihatin mengatakan sudah ada sekitar 10 murid yang mendapat mi ayam serta es teh gratis dari barang dagangannya lantaran berani menghafal surat An-Naba’ saat ia berjualan. “Kalau ada yang berani, ya saya tes dulu. Tidak harus sampai 15 ayat, setidaknya ia bisa dan berani nanti diberi mi ayam dan es teh gratis,” kata Prihatin saat ditemui di rumahnya, Kamis (2/2/2017).

Niatan Prihatin menggratiskan barang dagangannya lantaran merasa prihatin dengan kondisi Tempat Pendidikan Al Quran (TPA) yang mulai sepi bahkan kegiatannya mati. Prihatin berharap apa yang ia lakukan memotivasi anak-anak mengaji ke TPA.

Prihatin mengatakan kegiatan menggratiskan barang dagangan bagi anak-anak akan ia lakukan secara terus menerus. “Kalau sudah banyak yang hafal surat An-Naba, nanti ganti surat-surat lainnya. Nanti juga bisa hafalan doa,” kata Prihatin yang sudah sekitar 10 tahun berjualan keliling.

Sementara itu, salah satu pedagang keliling sekolah di Manisrenggo, Muhsin, mengatakan tak menampik selama ini Prihatin menggratiskan mi ayam dan es teh yang ia jual jika ada murid yang berani menghafal surat Al Quran.

“Kalau mulainya itu sepertinya baru-baru saja. Sepengatahuan saya belum ada yang berani menghafal,” kata Muhsin saat ditemui di depan SDN Kebonalas, Manisrenggo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya