SOLOPOS.COM - Iswanto, 30, membersihkan gitar pesanan yang ia buat di bengkelnya, Dukuh Bogor, Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jumat (31/3/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Kisah inspiratif, pengrajin gitar di Wonosari Klaten ingin mengembangkan bisnis.

Solopos.com, KLATEN — Selama empat tahun terakhir, keseharian Iswanto, 30, dan Bintoro, 25, disibukkan dengan aktivitas membuat gitar. Pembuatan gitar itu tak lain untuk memenuhi pesanan para pelanggan mereka.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di teras rumah yang mereka sewa di Dukuh Bogor, Desa Bener, Kecamatan Wonosari, masing-masing pemuda itu merampungkan pesanan gitar akustik, Jumat (31/3/2017).  Usaha itu dirintis Iswanto yang akrab disapa Ipul. Keahliannya membuat gitar berawal dari hobinya memainkan alat musik petik tersebut.

“Awalnya itu saya diajak teman ke sentra pembuatan gitar di Mancasan, Sukoharjo. Dari situ, saya punya keinginan harus bisa membuatnya juga,” urai Iswanto saat ditemui di sela proses pembuatan gitar, Jumat.

Iswanto lantas bekerja pada salah satu industri rumahan pembuat gitar. Selama dua tahun bekerja di industri rumahan itu, pria lulusan SD di Bantul, DIY, tersebut memutuskan keluar dan membangun usahanya sendiri.

Sebagai modal awal, ia dibantu temannya membeli bahan serta peralatan. “Istilahnya itu saya join sama teman selama setahun. Saat ini saya dibantu satu teman untuk produksi gitar. Makanya, produksinya cukup terbatas,” urai dia.

Soal pesanan, Iswanto mengatakan selama ini kerap mendapat pesanan dari toko gitar di Jogja serta Bali. Selain itu, ia juga melayani pembuatan gitar berdasarkan permintaan pelanggan. Dalam sebulan ia memproduksi sekitar 12 gitar. Rata-rata harga gitar produksi Iswanto Rp500.000-3,5 juta.

Selama setahun terakhir, Iswanto dibantu temannya mulai memanfaatkan media sosial yakni Instagram sebagai media memasarkan hasil produksinya. “Saya fokus memenuhi pesanan untuk gitar costum. Ya karena ada rasa kepuasan saat membuatnya itu. Gitar yang dibuat lebih detail. Selama setahun ini saya juga melayani pesanan melalui media sosial,” ungkapnya.

Soal pengalamannya mengerjakan gitar costum, Iswanto mengatakan pernah menyervis gitar milik musisi Glenn Fredly. Ia mengatakan gitar yang diservis berjenis gitar akustik dengan merek Yamaha setahun lalu.

“Prosesnya itu dari reseller di Jogja datang membawa gitar katanya milik Gleen. Awalnya tidak percaya, namun setelah jadi saya diminta melihat di televisi. Ternyata yang dimainkan itu memang gitar yang saya servis. Ya rasanya bangga,” katanya.

Iswanto menceritakan gitar itu ia servis untuk proses finishing pada beberapa bagian. Salah satu bagian yakni bodi gitar yang diberi motif batik. “Untuk motif batiknya itu dengan cara dicanting. Saya bawa ke pembatik di Laweyan, Solo,” urai dia.

Disinggung omzet yang didapatkan setiap bulan, Iswanto menuturkan nilainya tergantung dengan kondisi cuaca. Hal itu tak lain proses kecepatan pembuatan gitar yang membutuhkan cahaya matahari untuk pengeringan cat. “Kalau cuaca kemarau ya omzet bisa sampai Rp10 juta,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya