Soloraya
Kamis, 8 Mei 2014 - 05:30 WIB

KISAH INSPIRATIF : Tiru Semangat Ibu-Ibu Klaten Ini, Ujian Sambil Gendong Anak!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional (6/5/2014). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN—Ini kisah inspiratif dari Klaten. Semangat ibu-ibu Klaten ini patut ditiru, mereka mengikuti ujian kesetaraan sambil gendong anak.

Konsentrasi salah satu peserta kejar Paket B, Darmi, tiba-tiba buyar. Ibu berusia 29 tahun yang mengerjakan ujian kesetaraan di salah satu ruang kelas SMP Muhammadiyah 1 Klaten ini kemudian berdiri.

Advertisement

Sambil mengerjakan ujian, dia mencoba untuk terus menenangkan buah hatinya yang masih berusia dua tahun, Sintia. Sesekali, warga Warga Desa Krakitan, Kecamatan Bayat ini mengajak anaknya bercanda.

Kondisi tersebut memang sempat membuat suasana ujian tidak kondusif, namun tidak sampai mengganggu peserta lainnya. Sebab, selain Darmi, juga ada dua ibu lain yang juga menggendong anaknya yang masih balita di barisan belakang.

Setelah anaknya tenang, ibu berjilbab ini kemudian berusaha untuk terus berkonsentrasi mengerjakan ujian. Usaha keras dan pantang menyerahnya itu akhirnya membuahkan hasil.

Advertisement

Selesaikan Ujian

Bahkan, wanita kelahiran 11 Desember 1985 ini bisa merampungkan ujian sebelum batas waktu yang ditentukan habis. Dia pun bisa beristirahat dan bercanda dengan anak kesayangannya.

Saat ditemui wartawan, Selasa(6/5/2014), Darmi mengaku mengajak anaknya saat ujian karena tidak ada yang merawat di rumah. Kondisi tersebut membuat dia sulit berkonsentrasi karena anaknya terus menangis. Oleh sebab itu, dirinya mengambil keputusan untuk mengajak anaknya.

Advertisement

Dia mengaku mengajak anak saat ujian cukup repot. Namun, jika tidak nekat, dia tidak akan lulus. “Memang cukup repot karena mengerjakan ujian sambil menggendong anak. Tetapi, jika tidak seperti itu, saya tidak akan lulus,” katanya.

Menurutnya, mengikuti ujian Paket B bukan sekadar mendapatkan ijazah. Melainkan, dia ingin memaksimalkan kesempatan belajar yang selama ini dia miliki. “Sebab, sebelumnya saya telah menyia-nyiakan kesempatan belajar. Setelah punya anak, saya berjuang keras agar bisa terus belajar,” paparnya.

Sementara, Kabid Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Klaten, Liestyowati, mengatakan ada 139 peserta kejar Paket B di Klaten. Dia mengapresiasi semangat ibu-ibu tersebut dalam mengerjakan ujian. “Mereka rela meluangkan waktu untuk belajar, meski harus menggendong anak tetap ikut ujian,” katanya kepada wartawan di lokasi, Senin (5/5).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif