SOLOPOS.COM - Syafi’i dan Hasna, dua anak yatim piatu asal Gantiwarno berbincang dengan Ketua Umum Yaspim Darussalam, Tri Subagyo, Minggu (8/1/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Kisah kakak beradik asal Kecamatan Gantiwarno, Syafi’i dan Hasna membikin orang-orang yang memenuhi aula Masjid Raya Klaten terenyuh. Beberapa di antara mereka tak kuasa menahan tangis ketika mengetahui kakak-beradik itu yatim piatu di usia mereka yang masih belia.

Syafi’i dan Hasna hadir ke aula Masjid Raya Klaten, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah untuk mengikuti silaturahmi akbar anak yatim tahun kedua yang diselenggarakan Yayasan Peduli Anak Yatim (yaspim) Darussalam, Minggu (8/1/2023). Mereka diundang ke atas panggung oleh Ketua Umum Yaspim Darussalam, Tri Subagyo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kisah kakak-beradik itu diutarakan Tri dari hasil pendampingan yang selama ini dilakukan oleh Yaspim Darussalam. Tanpa ada perintah, satu per satu orang tua mendatangi kakak-beradik asal Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno itu seusai Tri mengisahkan kondisi Syafi’i dan Hasna.

Tak sekadar memberikan motivasi, mereka pun secara sukarela menyerahkan sejumlah uang kepada kedua anak itu.

Syafi’i, 11, yang kini duduk dibangku kelas V SD dan Hasna, 9, yang duduk di bangku kelas II SD menjadi yatim piatu sejak dua tahun lalu. Ibu mereka meninggal dunia dalam kecelakaan. Sementara, ayah mereka lebih dahulu meninggal dunia ketika Syafi’i masih kecil.

Kakak-beradik itu hingga kini masih aktif bersekolah di SDN 2 Jabung, Kecamatan Gantiwarno.

Guru agama sekaligus sukarelawan Yaspim, Hanifah, menceritakan sejak menjadi yatim piatu, Syafi’i dan Hasna dirawat oleh kakek-nenek mereka. Saat malam, mereka memilih pulang dan tidur di rumah.

“Si Mbah kondisinya sudah sepuh. Usianya sekitar 75 tahun. Pekerjaannya petani. Kalau pagi sampai pukul 20.00 WIB, mereka di rumah mbah. Setelah itu mereka pulang dan tidur di rumah,” cerita Hanifah saat ditemui di sela kegiatan di Masjid Raya Klaten.

Ketika berada di rumah kakek-nenek, kedua anak itu membantu berjualan sembako. Namun, Hanifah menjelaskan lapak berjualan berada di rumah dengan stok barang kecil-kecilan.

Semenjak menjadi yatim piatu, semangat belajar kakak-beradik itu menurun, terutama Syafi’i. Syafi’i yang semula rajin kini jarang mengerjakan PR.

Saat beberapa kali apel sebelum masuk sekolah, Syafi’i pingsan. Belakangan, Syafi’i diketahui jarang sarapan meskipun kakek-nenek mereka kerap mengantarkan sarapan sebelum mereka berangkat sekolah.

Hanifah memahami kondisi itu lantaran kedua bocah itu kini tanpa ada pengawasan langsung orang tua mereka yang sudah tiada. Berbagai pihak berupaya membantu dan memotivasi kedua anak tersebut. Bantuan datang salah satu disalurkan melalui Yaspim Darussalam.

“Untuk pakaian sebenarnya sudah lusuh. Kaus kaki yang dikenakan juga sudah tidak layak pakai. Untuk adiknya memang ke sekolah sekarang jarang jongkatan,” ungkap Hanifah.

Saat ditemui di sela kegiatan itu, Syafi’i lebih banyak terdiam. Syafi’i mengaku sepulang sekolah dia pulang ke rumah kakek dan nenek kemudian makan.

Syafi’i mengaku dia dan adiknya jarang bermain dengan anak-anak seusainya di kampung. Syafi’i lebih menyukai bermain ponsel.

“Mau jadi youtuber,” kata Syafi’i saat ditanya cita-citanya.

Ketua Umum Yaspim Darussalah, Tri Subagyo, mengatakan ada sukarelawan sekaligus guru di sekolah kedua bocah tersebut yang kerap memantau perkembangan dan kondisi kedua anak itu. Setiap bulan, Yaspim berupaya menggalang donasi untuk pemihakan kepada kakak-beradik yang kondisinya yatim piatu tersebut.

Selain Syafi’i dan Hasna, Tri mengatakan ada anak yatim piatu lainnya di Klaten.

“Masih banyak anak-anak yang senasib dengan Syafi’i dan Hasna dengan kondisi yatim-piatu. Mereka membutuhkan uluran bantuan dari berbagai pihak,” kata Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya