Soloraya
Sabtu, 3 Mei 2014 - 09:16 WIB

KISAH LUCU : Jon Koplo: Batal Dodolan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jon Koplo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Apa kisah lucu Jon Koplo kali ini? Ini patut Anda simak.

Ketika musim durian tiba, di setiap sudut kota Wates penuh pedagang durian. Mereka selalu dibanjiri pembeli. Melihat hal itu, Jon Koplo pun turut tertarik untuk ikut serta menjadi penjual durian.

Advertisement

Apalagi di rumahnya sudah ada mobil pick up, sehingga sarana transportasi tak menjadi masalah buat Koplo. Koplo mengutarakan keinginannya itu kepada temannya, Tom Gembus. Gembus menyambut baik ide Koplo untuk berbisnis durian ini. Akhirnya, mereka patungan untuk modal dodolan duren.

Esok harinya, mereka berangkat menuju Desa Semono, Bagelen. Jalan desa lumayan sempit, selain itu tempatnya di daerah pegunungan. Sesampai di lokasi, Koplo memarkir mobilnya di dekat sebuah masjid, lalu mereka melanjutkan dengan jalan kaki. Mobil tidak bisa dibawa naik lebih jauh lagi, karena jalannya sangat sempit, hanya bisa dilalui sepeda motor roda dua atau pejalan kaki.

Advertisement

Esok harinya, mereka berangkat menuju Desa Semono, Bagelen. Jalan desa lumayan sempit, selain itu tempatnya di daerah pegunungan. Sesampai di lokasi, Koplo memarkir mobilnya di dekat sebuah masjid, lalu mereka melanjutkan dengan jalan kaki. Mobil tidak bisa dibawa naik lebih jauh lagi, karena jalannya sangat sempit, hanya bisa dilalui sepeda motor roda dua atau pejalan kaki.

Setengah jam lebih Koplo dan Gembus berjalan, akhirnya mereka menemukan petani durian yang sedang mengumpulkan durian hasil panen.

“Pak, sudah ada yang memesan belum ini semua duriannya?” tanya Jon Koplo.

Advertisement

Akhirnya, Koplo menawar semua durian itu, hingga akhirnya terjadi kesepakatan.

“Mau diangkut pakai apa Mas?” tanya bapak pemilik kebun durian.

“Pakai pick up Pak, tadi saya tinggal di bawah sana dekat masjid,” jawab Koplo.

Advertisement

“Sini Mbus, kuncinya biar saya ambil pick up-nya,” ucap Koplo.

“Loh… kan tadi yang nyetir kamu, kuncinya ya di kamu!” jawab Gembus.

“Kan kamu tadi Mbus yang paling belakang turun dari mobil,” ucap Koplo.

Advertisement

Tom Gembus dan Jon Koplo terlibat eyel-eyelan. Usut punya usut ternyata ketika turun dari mobil, Gembus langsung mengunci pintu dari luar. Sementara, kunci mobil masih tertancap di dalam mobil. Akhirnya, mereka pun batal jadi bakul duren. Parahnya lagi, mereka butuh waktu hingga malam hari untuk membongkar kaca mobil dan mengambil kunci di dalam pick up yang terkunci.

“Ealah… untung tak dapat diraih, malang pun tak dapat ditolak,” gerutu Gembus nelangsa.

 

Kiriman: Pangki T. Hidayat, Pleret RT 035/RW 018, Panjatan, Kulon Progo, Yogyakarta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif