Soloraya
Sabtu, 26 September 2020 - 18:00 WIB

Kisah Mbah Dalimin, Bakul Kangkung Berusia 80 Tahun di Alkid Solo

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dalimin, si penjual kangkung berusia 80 tahun di Alun-Alun Kidul Solo. (Detik.com)

Solopos.com, SOLO — Mungkin belum banyak orang yang mengetahui sosok Mbah Dalimin si penjual kangkung berusia 80 tahun yang biasa mangkal di Alun-Alun Kidul Keraton Solo. Di usia senja dia tetap semangat mengais rezeki dengan segala keterbatasan fisik.

Pendengaran pria berusia 80 tahun itu terganggu. Saat pembeli datang, dia melayani mereka dengan senyuman.

Advertisement

Dia terkadang menyodorkan kertas dan spidol kepada pembeli untuk menuliskan pesanan. Sehari-hari dia menjual kangkung yang biasa dibeli warga untuk memberi makan kerbau bule milik Keraton Solo.

“Saya jualannya pagi saja sampai siang. Terus pulang, sore di rumah,” terangnya seperti dikutip dari Detik.com, Sabtu (26/9/2020).

Advertisement

“Saya jualannya pagi saja sampai siang. Terus pulang, sore di rumah,” terangnya seperti dikutip dari Detik.com, Sabtu (26/9/2020).

Mayat Pria di Selokan Tawangmangu Ternyata Korban Tabrak Lari, Pelaku Berhasil Ditangkap

Mbah Dalimin tinggal di indekos kawasan Joyosuran, Pasar Kliwon, bersama dua cucunya. Dia sering kali berangkat berjualan diantar sang cucu naik sepeda motor. Namun dia juga sering berjalan kaki saat berangkat dan pulang jika tidak ada yang mengantar.

Advertisement

Mbah Dalimin mengaku masih harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar sewa indekos Rp350.000 per bulan. Dia pun biasanya menjual satu ikat kangkung seharga Rp2.500 dan jika sedang ramai bisa menjual hingga 40 ikat.

“Biasanya bekerja seperti ini [jualan kangkung]. Kalau tidak usaha ya tidak bisa tercukupi. Anak-anak soalnya belum sukses. Sehari ya tidak pasti, 40 ikat itu biasanya tidak habis,” terangnya.

Video Viral Muda-Mudi Mesum di Alun-Alun Sragen

Advertisement

Meski hidup serba pas-pasan, Mbah Daliman si penjual kangkung ini tetap bersyukur. Dia sangat bahagia masih diberi kekuatan untuk berusaha.

“Dapat berapa saja tetap disyukuri. Selama masih bisa usaha, ya usaha,” tandasnya.

Mbah Dalimin mengaku memiliki tiga anak. Salah satu anaknya tinggal di Laweyan, Solo. Sementara dua lainnya di Jakarta dan di Serang, Banten. Sementara istrinya telah meninggal 10 tahun lalu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif