Soloraya
Minggu, 22 November 2020 - 10:00 WIB

Kisah Mbah Petruk Si Penjaga Merapi Pelindung Wong Cilik, Siapa Dia?

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penampakan Gunung Merapi dari wilayah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumat (13/11/2020). (Solopos/Taufik Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sosok Mbah Petruk sering kali disebut-sebut sebagai penjaga Gunung Merapi. Lantas, siapakah sosok Mbah Petruk sebenarnya?

Mbah Petruk adalah tokoh Punokawan dalam pewayangan Jawa. Konon, Mbah Petruk atau yang sering disebut Ki Lurah Petruk itu dipercaya sebagai pertanda adanya perlindungan bagi masyarakat di sekitar gunung.

Advertisement

"Mbah Petruk ini konon katanya bagian dari yang berada di Merapi. Tapi itu juga konon ceritanya, sosoknya sebagai penjaga Gunung Merapi," jelas Tokoh Masyarakat Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Basuki, seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (22/11/2020).

Cerita Warga Mimpi Ketemu Mbah Petruk dan Wangsit Soal Erupsi Merapi

Advertisement

Cerita Warga Mimpi Ketemu Mbah Petruk dan Wangsit Soal Erupsi Merapi

Basuki menambahkan, sampai saat ini  tidak jelas siapa warga Merapi yang pernah bertemu dengan Mbah Petruk secara kasat mata.

"Secara kasat mata siapa yang pernah ditemui Mbah Petruk ini juga tidak ada. Ya ini sekadar cerita saja karena generasi sekarang juga lebih sulit membuktikan, sulit dipercaya di zaman Android," jelas Basuki.

Advertisement

"Kalau generasi sekarang menyebut istilah Mbah Petruk sudah jarang. Sekarang kita percaya apa yang direkomendasikan BPPTKG sebab ditempatkan alat CCTV di puncak," ucap Basuki.

Pria Ini Bersila di Tengah Jalan, Daarr! Ditabrak Truk Pertamina

Meski demikian, masyarakat setempat juga masih mempercayai tanda alam terkait kemungkinan bencana Merapi ketimbang sosok Mbah Petruk. "Kalau tanda alam itu kan ilmu titen. Misalnya ada gemuruh terus menerus, ada lava pijar, awan panas kecil, dan lainnya," pungkas Basuki.

Advertisement

Sementara itu salah satu warga Dusun Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Ngatiyo, 55, mengatakan letusan Merapi pada 2010 lalu memunculkan awan seperti sosok Mbah Petruk. Sosok tersebut melambaikan tangan ke arah timur.

"Pas meletus pertama dan batu terlempar ada asap seperti Petruk tangannya melambai ke arah sini. Artinya diminta mengungsi," terang Ngatiyo.

Spanduk Habib Rizieq di Solo Dicopot Petugas

Advertisement

Dia menambahkan,asap Gunung Merapi membentuk sosok Petruk memang tidak keluar setiap saat. Namun dia meyakini sosok Mbah Petruk yang muncul merupakan pertanda bahwa rakyat kecil di sekitar Merapi akan dilindungi.

"Sosok Petruk itu kan orang kecil jadi melindungi orang kecil. Yang penting kita itu waspada," kata Ngatiyo.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif