KISAH MISTERI : Relawan Jokowi Naga Mas Ini Mengaku Punya Kekuatan Spiritual

Solopos.com, SOLO—Salah satu relawan Jokowi di Solo punya kebiasaan unik. Dialah Mulyani, 48, warga Tohudan RT 004/RW 004, Colomadu, Karanganyar. Mulyani kerap dipanggil Naga Mas. Dia terbiasa makan bunga kantil dan mawar. (Baca juga: Ini Makanan Pokok Naga Mas)

Ditemui Solopos.com, Sabtu (2/8/2014), Naga Mas mengaku punya kekuatan spiritual. Naga Mas juga dikenal sebagai tokoh spritual yang mengaku bisa berkomunikasi dengan sosok naga.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketika tidak makan bunga tubuhnya terasa seperti disiksa. Ia dipercaya sejumlah tokoh nasional dan lokal sebagai paranormal dengan kelebihannya.

“Hanya tujuh orang di dunia yang memiliki kebiasaan seperti saya. Semua ini karena keturunan. Ritual saya hanya meditasi saja. Kalau minum biasa, bisa air putih, teh, dan seterusnya. Tetapi kalau makan harus bunga,” tuturnya.

Naga merupakan anak ke-44 dari 45 saudara seayah di Dayak. Namun, tak ada satu pun dari puluhan saudaranya yang mengikuti jejak ayahnya, kecuali Naga sendiri. Dari sejumlah anaknya, Naga mencium ada tabiat yang hampir sama dengan dirinya pada diri anak keempatnya.

Ia enggan menyebut jumlah anak, nama anak, dan nama suaminya. Ia mengisahkan kondisi yang tidak normal dari anak keempatnya itu.

“Anak saya itu kalau bermain dengan tanah, selalu ada hal aneh pada telapak tangannya. Ya, seperti alergi. Tangan anak itu seperti nanah begitu. Demikian juga dengan saya, ketika bertamu ke rumah seseorang kemudian disugihi nasi goreng. Saya hanya makan karena tidak enak dengan pemilik rumahnya. Tetapi, setelah makan tangan ini juga seperti kena udun [semacam tumor] hingga keluar darah. Tapi, penyakit itu sembuh dengan sendirinya dan tidak membekas,” kisahnya.

Percaya atau tidak, Naga mengaku dirasuki sosok naga China bermahkota. Roh naga yang ada dalam dirinya yang mendorong perempuan itu untuk memiliki kebiasaan yang tidak wajar. “Orang-orang seperti saya ini menyebar di seluruh dunia, ada yang di India, China, dan beberapa negara lain. Kalau di Indonesia hanya saya. Naga saya itu paling kecil, tetapi satu-satunya yang bermahkota,” ungkapnya.