SOLOPOS.COM - Tempat penyimpanan meriam Nyai Setomi di Sitihinggil Kompleks Keraton Solo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sebagai bangunan bersejarah yang sudah berusia ratusan tahun, keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tidak bisa dilepaskan dari berbagai cerita mistis. Sebagian kalangan meyakini ada sosok-sosok makhluk astral atau danyang yang menghuni berbagai tempat atau menjadi penunggu kawasan itu.

Beberapa dari cerita mistis itu bahkan menjadi bahan tulisan para pujangga sehingga bisa dibaca generasi berikutnya. Di antara berbagai cerita mistis itu, ada satu kisah tentang Goplem yang berwujud raksasa dengan ramput hitam ikal dan panjang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua komunitas pencinta sejarah Solo Societeit, Dani Saptoni, mengungkapkan kisah Goplem muncul dalam Serat Kidungan Para Danyang Ing Praja Surakarta. Di situ disebutkan “Si Goplem Kabayanira” atau pemimpin dari para danyang.

“Di tembang disebutkan Si Goplem Kabayanira, maksudnya pemimpin dari para Danyang yang menjaga Keraton Solo dan sekitarnya, baik di dalam maupun di luar,” terangnya mengenai kisah mistis tersebut, Selasa (23/8/2022).

Sosok Goplem diyakini senang bersemayam di Kompleks Sitihinggil, tempat yang paling tinggi di Keraton Solo. Kompleks Sitihinggil juga diyakini merupakan tempat yang paling sakral di Keraton Solo.

Baca Juga: Keraton Solo Punya 9 Meriam Pusaka, Ini yang Paling Keramat

Serat Centini

“Goplem memimpin semua danyang di Keraton. Kalau berdasarkan nama, personifikasi visual Goplem berupa raksasa. Di beberapa serat yang ada itu juga menyebut nama Goplem,” imbuhnya.

Kisah mistis tentang Goplem di Keraton Solo, menurut Dani, tidak hanya ada di Serat Kidungan Para Danyang Ing Praja Surakarta. Tapi juga di tulisan seorang pujangga bernama Kiai Rangga Sutrasna. Dia menulis atas perintah Paku Buwono (PB) V.

Kiai Rangga Sutrasna adalah sosok pujanga yang ikut andil dalam pembuatan Serat Centini. Merujuk sumber literasi itu, Dani menjelaskan Goplem mempunyai watak kesatria, prajurit setia, disegani, dan pemberani.

“Dalam imajinasi visual yang ingin ditampilkan dalam karya-karya sastra itu merujuk penamaan danyang lain yang memakai nama kala, buto, juga termasuk kategori sesuatu yang besar, raksasa,” terangnya.

Baca Juga: Inilah Kiai Guntur Geni, Pusaka Keraton Solo yang Dentumannya Getarkan Nyali

Ihwal Kompleks Sitihinggil Keraton Solo, Dani menjelaskan merupakan tempat paling sakral di antara kompleks keraton di luar kedaton. Di tempat itu Raja atau Sinuhun biasa bertakhta atau siniwaka.

“Di Sitihinggil Raja siniwaka atau bertakhta, di depan Bangsal Manguneng. Bangsal ini adalah tempat disimpannya pusaka Meriam Nyai Setomi yang dikenal sakral. Tak sembarang orang bisa masuk,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya