Solopos.com, KLATEN – Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, dikenal sebagai desa yang memiliki banyak orang kembar. Bahkan salah satu pasangan orang kembar harus menyiasati dengan menyemir rambut agar bisa dikenali.
Pasangan orang kembar itu adalah Kris Joko Raharjo atau akrab disapa Koko dan Kris Joko Santoso atau akrab disapa Sasan. Orang kembar asal Dukuh Jonggrangan, Klaten, itu lahir pada 25 Desember 1980. Mereka masing-masing sudah berkeluarga dan kini tinggal terpisah.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Kalau tidak biasa ketemu itu kerap keliru memanggil,” kata Kris Joko Raharjo, Senin (22/2/2021).
Baca Juga: Bikin Kegiatan Selama PPKM Mikro di Karanganyar Harus Izin Camat
Kris Joko Raharjo mengatakan sejak 2019 lalu dia berinisiatif menyemir rambutnya agar memudahkan orang-orang untuk membedakan antara dia dengan kembarannya. “Jadi rambut ini saya semir bukan untuk nggaya. Tetapi agar lebih mudah membedakan,” tutur dia.
Kris Joko Santoso dan Kris Joko Raharjo mengaku bangga terlahir sebagai orang kembar. Sejak SD dan SMA mereka mengenyam pendidikan di sekolah yang sama. Sebagai orang kembar, mereka memiliki ikatan batin satu dan lainnya dan kerap saling curhat atas kondisi masing-masing meskipun kini sudah berkeluarga sendiri-sendiri.
“Ya kalau istri tidak bingung untuk membedakan. Saat awal-awal pacaran dulu sempat bingung mana yang Joko Raharjo mana yang Joko Santoso,” ungkap dia.
Puluhan Pasang
Kepala Desa Jonggrangan, Sunarno, mengatakan setidaknya ada 20 pasang atau 40 penduduk sebagai orang kembar di Jonggrangan yang tersebar di lima dukuh dari total 10 dukuh. Jumlah penduduk Jonggrangan ada 4.137 jiwa terdiri dari 2.026 laki-laki dan 2.111 perempuan.
“Rata-rata kembar identik. Ada satu yang kembar dampit [laki-laki dan perempuan]. Mayoritas juga kelahiran sini [Jonggrangan],” kata Sunarno saat ditemui wartawan di kantor Desa Jonggrangan, Senin (22/2/2021).
Baca Juga: Alamak! Jalan Kampung di Temboro Madiun Ambles Sedalam 1 Meter
Dukuh yang paling banyak terdapat orang kembar yakni di Dukuh Jonggrangan. Di kampung itu, ada sekitar 10 orang kembar. Soal rentang usia orang kembar, Sunarno menjelaskan saat ini orang kembar paling muda berumur tiga tahun sementara paling tua berumur sekitar 56 tahun. “Sebenarnya ini sudah lama. Tetapi, mulai booming itu pada tahun 2000-an,” urai dia.