Soloraya
Senin, 23 Januari 2023 - 16:57 WIB

Kisah Orkes Dangdut di Wonogiri: Primadona Hajatan, Sebulan Bisa Tampil 30 Kali

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video di kanal Youtube Surya Sanjaya menampilkan penyayi dangdut Wonogiri, Tiara Rosa, tengah menyanyi di acara hajatan manten di Wonogiri pada 2022. (Istimewa/Youtube Surya Sanjaya).

Solopos.com, WONOGIRI — Pertunjukan orkes musik dangdut masih menjadi primadona hiburan masyarakat Wonogiri. Dangdut hampir selalu hadir dalam setiap kegiatan yang mendatangkan banyak orang seperti hajatan atau pesta rakyat.

Banyak alasan mengapa dangdut menjadi salah satu hiburan favorit masyarakat Wonogiri. Selain murah, musik dangdut dinilai lebih dekat dan mudah diterima masyarakat.

Advertisement

Salah satu warga asal Kecamatan Jatisrono, Suyadi, mengatakan pernah menanggap musik dangdut dan campursari ketika memiliki hajatan ngundhuh mantu belum lama ini. Dia memilih dangdut campursari sebagai hiburan lantaran musik itu sangat diminati masyarakat desa dibanding hiburan lain seperti grup musik pop. 

Alasan lain, banyak orkes dangdut campursari di Wonogiri sehingga dia tidak perlu jauh-jauh mengundang grup dangdut dari daerah lain. Dengan begitu hiburan ini relatif masih terjangkau untuk warga desa.

Advertisement

Alasan lain, banyak orkes dangdut campursari di Wonogiri sehingga dia tidak perlu jauh-jauh mengundang grup dangdut dari daerah lain. Dengan begitu hiburan ini relatif masih terjangkau untuk warga desa.

“Hampir semua acara hajatan dan acara-acara lain kayak pesta rakyat di Wonogiri itu hiburannya ya dangdut campursari. Apalagi kalau di desa-desa seperti ini,” kata Suyadi kepada Solopos.com, Senin (23/1/2023).

Pemilik orkes dangdut AB20 musik di Wonogiri, Gilang, mengaku bisa tampil sebanyak 30 kali dalam sebulan saat bulan-bulan baik untuk hajatan menurut kalender Jawa seperti Syawal, Sapar, dan Rabiulawal.

Advertisement

“Satu grup orkes biasanya ada tujuh personel yang bermain alat musik pengiring dan tiga sampai enam penyanyi dangdut. Jadi kalau ditotal sekitar 10-13 orang sekali tampil,” ujar dia. 

Personel dan penyanyi AB20 Musik merupakan warga lokal. Manajemen baru akan melibatkan penyanyi luar Wonogiri ketika penyanyi lokal tidak dapat hadir atau penanggap meminta mendatangkan penyanyi luar. 

Hal serupa diungkapkan Bambing, pemilik grup atau orkes musik dangdut klasik di Wonogiri, Nayantaka Musik . Tidak hanya warga desa, Nayantaka Musik kerap diundang oleh instansi-instansi pemerintahan ketika mereka menggelar kegiatan tertentu sebagai hiburan.

Advertisement

Dia menyebut grup musik atau orkes dangdut campursari hampir selalu ada di setiap desa di Wonogiri. “Kalau musim orang hajatan, orkes kecil atau besar, bisa dikatakan mereka laku semua. Selain itu kalau acara peringatan seperti hari kemerdekaan juga banyak yang mengundang,” kata Bambing. 

Bambing mengaku tidak pernah kesulitan mencari penyanyi. Menurut dia, Wonogiri merupakan gudang para penyanyi dangdut campursari. Kualitas suara mereka juga tidak kalah baik dibandingkan penyanyi-penyanyi dari daerah lain. 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif