Soloraya
Senin, 22 Mei 2023 - 22:27 WIB

Kisah Owner Iga Bakar Pak Wid asal Boyolali yang Sukses Kembangkan Usaha

Dela Annisa  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar pemilik Warung Iga Bakar Pak Wid Boyolali. (Youtube Espos Indonesia)

Solopos.com, BOYOLALI — Kisah inspiratif kali ini datang dari Dwi Aditya, seorang peternak sapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), yang sukses mengembangkan usahanya, termasuk Warung Iga Pak Wid. Berikut kisah pria yang menjadi pengelola di kandang Lembuh Perah Farm sekaligus Warung Iga Pak Wid Boyolali.

Boyolali selama ini memang sudah banyak dikenal dengan produksi susu sapinya. Bahkan Boyolali mendapat julukan sebagai Kota Susu. Tetapi tak semua peternak sapi berhasil mengembangkan susu sapi tersebut. Hal ini karena banyaknya persaingan.

Advertisement

Meski demikian, ada satu peternak Tetapi salah satu peternak sapi asal Boyolali berhasil mengolah sapi tersebut. Tak hanya diambil susunya, sapi-sapi itu juga dapat diambil dagingnya untuk diolah menjadi makanan yang lezat.

Pria tersebut adalah Dwi Aditya, yang mengelola kandang Lembu Perah Farm Sekaligus di Warung Iga Pak Wid Boyolali. Dilansir dari kanal Youtube Espos Indonesia, berawal dari orang tuanya yang memiliki basis peternakan sapi dan pemotongannya. Tetapi karena banyaknya persaingan, akhirnya orang tua Aditya beralih ke sektor kuliner yang tidak jauh dari sapi. Mulai dari mengolah soto sapi hingga akhirnya beralih ke menu masakan iga.

Advertisement

Pria tersebut adalah Dwi Aditya, yang mengelola kandang Lembu Perah Farm Sekaligus di Warung Iga Pak Wid Boyolali. Dilansir dari kanal Youtube Espos Indonesia, berawal dari orang tuanya yang memiliki basis peternakan sapi dan pemotongannya. Tetapi karena banyaknya persaingan, akhirnya orang tua Aditya beralih ke sektor kuliner yang tidak jauh dari sapi. Mulai dari mengolah soto sapi hingga akhirnya beralih ke menu masakan iga.

“Iga itu kan dulu kalau di pemotongan itu kan sudah tinggal tulang, Jadi yang sudah tidak bisa dikonsumsikan,” kata Aditya.

Advertisement

“Jadi semua rasa masuk dengan satu bahan yang sama.”

Jika dulu image iga adalah makanan yang terkesan mahal dengan harga yang tinggi dan bahkan hanya disajikan di hotel atau restoran besar, maka ia pun cara mengolah olahan yang kelas bintang 5 tersebut namun dijual dengan harga yang merakyat.

“Kalau saya kan basic-nya kan gimana caranya dari olahan yang kelas bintang 5 ini, semua sektor bisa masuk,” jelasnyaa.

Advertisement

la fokus pada lembu perah atau di daerah tersebut bernama brenggolo, sapi produksi susu. la belajar saat kecil bersama orang tua dengan ikut diajak mencari sapi ke pasar, hingga belajar cara pemotongannya. Apalagi basic pengolahan sapi sudah ada sejak dan neneknya.

“Saya pengen gedein. Saya bisa berkembang sesuai istilahnya zaman sekarang,” imbuhnya.

Apalagi sapi perah termasuk sapi yang hasilnya bisa banyak digunakan. Contohnya dari daging, susu, atau bahkan anak sapi yang jantan jika dibesarkan lagi beberapa bulan bisa mendapat keuntungan yang tinggi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif