Soloraya
Kamis, 29 Februari 2024 - 10:29 WIB

Kisah Paikem Hidup di Rumah Nyaris Ambruk jadi Potret Kemiskinan Karanganyar

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Ketua DPRD Karanganyar Anung Marwoko saat menyerahkan bantuan kursi roda kepada warga Dusun Gandurejo, Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang pada Rabu (28/2/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Paikem, 60, warga Dusun Gandurejo RT 001/RW 003, Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, terbaring lemah di tempat tidurnya, Rabu (28/2/2024) siang.

Segala aktivitasnya hanya bisa ia lakukan di atas tempat tidur. Untuk ke kamar mandi pun ia harus dibopong sang anak. Tiga bulan sudah mbah Paikem terbaring di kasur itu.

Advertisement

Luka pada kaki kiri membuatnya tak bisa lagi berjalan. Penyakit diabetes yang menggerogoti membuat luka itu makin parah. Bahkan hingga mengeluarkan nanah.

Di tengah impitan ekonomi, Mbah Paikem hanya bisa pasrah dengan kondisinya. Potret kemiskinan Mbah Paikem ini terlihat dari bangunan rumah yang ditempatinya bersama sang anak Yatmi, 41. Bangunan itu nyaris ambruk.

Advertisement

Di tengah impitan ekonomi, Mbah Paikem hanya bisa pasrah dengan kondisinya. Potret kemiskinan Mbah Paikem ini terlihat dari bangunan rumah yang ditempatinya bersama sang anak Yatmi, 41. Bangunan itu nyaris ambruk.

Tembok rumahnya masih bata tanpa plester, terlihat retak hingga membuat lubang cukup menganga. Agar tak ambruk, tembok itu disangga bambu. Sementara lantai seluruh rumahnya masih beralaskan tanah.

Memasuki bagian rumahnya, di ruang utama hanya terdapat sofa biru yang sudah rusak dan usang. Kursi itu diletakkan di sudut ruangan dan tak bisa lagi digunakan.

Advertisement

Dia mengatakan impitan ekonomi memaksanya untuk tetap tinggal di rumah itu. Yatmi menjadi tulang punggung keluarga. Dia mencukupi kebutuhan sang ibu dengan bekerja di salah satu warung makan. “Kalau saya kerja, saya minta ibu dijaga saudara. Karena ibu kan kalau mau ke kamar mandi harus digendong. Jadi minimal ada saudara yang jaga,” kata dia.

Namun hari itu, Yatmi akhirnya bisa sedikit bernapas lega. Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Anung Marwoko, datang dan menyerahkan bantuan kursi roda. “Kami bersyukur dapat bantuan kursi roda. Minimal ibu bisa kemana-mana pakai kursi roda,” katanya.

Dia mengatakan selama ini nyaris tak pernah menerima bantuan pemerintah. Bantuan yang diterima hanya sebatas beras. Itu pun baru diterima belum lama ini. Sehingga, dia sangat bersyukur menerima bantuan kursi roda.

Advertisement

Kemiskinan Masih Tinggi

Anung menyerahkan kursi roda setelah menerima laporan adanya warga yang membutuhkannya. Aktivitas sosial ini telah dikerjakan politikus Partai Golkar ini sejak 2020 lalu. Dia aktif menyambangi warga tidak mampu di Karanganyar.

Tidak sebatas warga di wilayah daerah pemilihanya (dapil) I meliputi Matesih, Karanganyar dan Mojogedang, namun juga warga lain yang membutuhkan uluran tangan.

“Alhamdulillah saya bisanya berbagi seperti ini. Jadi ada warga kirim foto dan video, lalu dicek memang butuh bantuan, langsung saya bantu,” kata Anung.

Advertisement

Ia mengakui potret kemiskinan di Karanganyar masih tinggi. Masih banyak warga kurang mampu yang luput dari sentuhan bantuan pemerintah.

Pada  2020 saat pandemi Covid-19 berlangsung, Anung pernah menyalurkan bantuan tabung oksigen ke masyarakat yang saat itu banyak membutuhkan. Ada juga bantuan pemasangan listrik gratis, khitanan gratis, hingga kursi roda yang tak terhitung jumlahnya.

“Murni bantuan saya, berikan dari uang pribadi. Empat tahun tanpa dana aspirasi alhamdulillah masih bisa membantu masyarakat,” kata Anung.

Atas aktivitas sosialnya ini Anung banyak dikenal masyarakat. Inipun mengantarkan Anung menjadi peraih suara tertinggi se-Kabupaten Karanganyar di Pemilu 2024. Dari perhitungan versi partainya, Anung mengantongi 14.597 by name, belum suara partai di Dapil I.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif