SOLOPOS.COM - Seorang karyawan merakit sepeda di Toko Kartika di seberang Pasar Wonogiri, Senin (24/10/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Maraknya kegiatan gowes atau bersepeda yang diadakan di Kabupaten Wonogiri memberi berkah tersendiri bagi pengusaha sepeda. Stok sepeda yang disiapkan untuk dijual cepat habis meski fenomena itu tak berlangsung lama.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kegiatan gowes di Wonogiri marak diadakan sejak awal kepemimpinan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek. Hal ini tak terlepas dari Bupati Jekek yang memiliki hobi bersepeda.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Setiap tahun, sejak 2017, Pemkab sering mengadakan kegiatan gowes bersama yang diikuti pejabat pemerintahan maupun masyarakat. Fenomena itu turut memicu meningkatnya minat masyarakat dalam bersepeda.

Toko penjualan sepeda di Wonogiri pun memperoleh rezeki. Salah satu toko yang merasakan ramainya minat masyarakat membeli sepeda itu, yakni Toko Kartika di seberang Pasar Wonogiri Kota. Toko itu menyediakan aneka jenis sepeda, mulai dari sepeda lipat, sepeda anak, sepeda balap, dan sepeda gunung.

Pemilik Toko Kartika, Yusuf, mengatakan telah memulai usaha itu sejak 1980-an. Ketika gowes mulai marak di Kabupaten Wonogiri, ia mengakui ada peningkatan penjualan sepeda di tokonya.

Baca Juga: Ketika Bupati Jekek dan Komunitas Gowes Ada Chemistry Bangun Wonogiri

“Dulu memang sempat naik pas awal-awal ada event gowes. Tapi enggak banyak. Seiring berjalannya waktu, banyak orang yang punya sepeda. Jadi setelah itu berangsur sepi,” kata Yusuf kepada Solopos.com, Senin (24/10/2022).

Setelah berangsur sepi, peningkatan hasil penjualan sepeda terjadi saat pandemi Covid-19 (tahun 2020). Kala itu, stok sepeda di tokonya dengan cepat diborong pembeli.

Lantaran stok yang makin sedikit, perusahaan penyuplai sepeda sampai menaikkan harga. Sepeda yang semula berharga Rp2 juta contohnya, saat peminatnya tinggi harganya naik jadi Rp3 juta ke atas. Dari seluruh jenis sepeda yang dijual, Yusuf mengaku sepeda gunung tergolong jenis yang paling laku.

“Soalnya cocok medannya di Wonogiri yang berupa pegunungan dan perbukitan,” ungkapnya.

Baca Juga: 1.500 Peserta Meriahkan Gowes Wonogiri, Doorprize Sepeda jadi Incaran

Sepeda gunung di tokonya dijual minimal Rp1,5 juta per unit. Sedangkan harga tertinggi senilai kurang lebih Rp5 juta.

Rendah-tingginya harga ditentukan merek sepeda tersebut. Di tokonya, lanjut Yusuf, jenis sepeda yang dijual semuanya produk dalam negeri.

“Tak ada yang impor,” katanya.

Tingginya peminat sepeda gunung di Wonogiri juga terjadi di Pitshop Wonogiri. Toko yang hanya menyediakan sepeda bermerek Polygon itu berlokasi di sebelah timur toko milik Yusuf.

Baca Juga: Berkat Gowes, Warga Desa di Manyaran Wonogiri Ini Jadi Tahu Sosok Bupati Jekek

Di sana, aneka jenis sepeda dipamerkan berikut harga-harganya. Mulai dari sepeda BMX, sepeda gunung, hingga sepeda balap.

Karyawan Pitshop Wonogiri, Toni, mengakui jumlah sepeda gunung yang dipamerkan lebih banyak ketimbang jenis sepeda lainnya. Harganya berkisar Rp2 juta-Rp5 juta. Sepeda gunung cenderung lebih diminati masyarakat ketimbang jenis lainnya.

“Kebanyakan pengunjung ke sini melihat sepeda gunung. Terutama yang harganya Rp2 juta-an,” katanya, Senin.

Disinggung soal antusiasme warga Wonogiri membeli sepeda, Toni beranggapan warga yang meminati tak banyak.

Baca Juga: Bupati Jekek Wonogiri akan Gowes Akhir Pekan Ini, di Sini Startnya?

“Saat pandemi Covid-19 [awal], banyak orang yang memang berbondong-bondong membeli sepeda,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya