Soloraya
Senin, 13 September 2021 - 14:21 WIB

Kisah Petani Ikan di Waduk Mulur Sukoharjo Berburu Ikan Predator Berharga Jutaan

Indah Septiyaning Wardani  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani Ikan Waduk Mulur, Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Ayong membawa hasil tangkapan berupa ikan predator. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Waduk Mulur di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ternyata dihuni beberapa jenis ikan predator, termasuk jenis toman. Ikan buas dari suku ikan gabus ini konon sudah lama menghuni Waduk Mulur.

Ayong, 36, petani ikan Waduk Mulur, Bendosari, kerap mendapatkan ikan predator dengan ukuran 7,5 kilogram (kg). Ikan tersebut langsung diburu para pembeli yang berasal dari wilayah sekitaran Soloraya hingga Jawa Timur. Para pembeli memburu ikan predator selain sebagai ikan hias juga diyakini memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh.

Advertisement

“Kebanyakan untuk ikan hias sih. Tapi ada juga yang dibuat untuk obat herbal. Katanya punya khasiat buat kesehatan,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Minggu (11/9/2021).

Baca juga: Ikan Toman yang Ditemukan di Trucuk Klaten Lebih Ganas dari Piranha?

Ayong menjual ikan predator hasil tangkapannya melalui facebook dan Whatsapp.

Advertisement

Ayong mengatakan populasi ikan predator banyak dijumpai di wilayah Kalimantan dan Sumatra. Sementara di Jawa Tengah sendiri ikan predator hanya dijumpai di Waduk Mulur, dan Rawa Pening. Penemuan ikan predator yang menghebohkan di wilayah Trucuk, Kabupaten Klaten belum lama ini pun membuat dirinya terheran-heran.

“Saya kaget juga kok ikan predator ditemukan di Trucuk. Karena setahu saya hanya ada di Waduk Mulur dan Rawa Pening,” tuturnya.

Baca juga: Mengenal Toman, Ikan Buas Asli Indonesia yang Ditemukan di Trucuk Klaten & Ditawar Rp17 Juta

Advertisement

Ikan predator ini tidak mudah didapat. Apalagi disaat kondisi debit air Waduk cukup tinggi seperti sekarang. Selain itu dibutuhkan perlakuan khusus terhadap ikan predator tersebut.

“Ikannya gampang stres. Jadi butuh hati-hati begitu dapat ikannya,” katanya.

Biasanya, Ayong akan melakukan karantina setidaknya selama tiga hari setelah mendapatkan ikan predator sebelum dijual ke pembeli. Ikan predator butuh adaptasi dari waduk lalu dipindahkan ke tempat yang baru. Tanpa karantina biasanya ikan predator akan mudah mati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif