SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban pencabulan mengalami depresi. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — Kisah pilu dialami SA, 17, anak yang diperkosa bapak kandungnya sendiri asal Andong, Boyolali, beberapa waktu lalu. Tak hanya kehilangan kehormatan yang direnggut sang ayah, SA juga ditinggal ibunya untuk selamanya.

Akibat kejadian yang dialami sang putri, ibunya jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Hal tersebut diceritakan Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali, Murti Ari Wibawa, saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (23/6/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ia menceritakan kasus perkosaan tersebut terungkap pada 2022 lalu dan kasusnya sudah sampai ke meja hijau. SAS, ayah kandung yang memerkosa putrinya itu juga sudah divonis dengan hukuman 12 tahun penjara pada November 2022 lalu.

Kini, SAS tengah menjalani hukuman di Rutan Boyolali. Kasi Pidum yang akrab disapa Bowo itu mengungkapkan anak gadis asal Andong, Boyolali, tersebut tidak hanya sekali diperkosa bapak kandungnya, melainkan berulang kali. Namun, yang mampu diingat SA saat itu adalah pada suatu malam tahun 2019.

“Waktu itu anaknya sedang tertidur di kamarnya, kemudian ayahnya yang baru selesai berdagang masuk ke kamarnya dan melakukan tindakan pemerkosaan,” ujar Bowo.

Bowo menjelaskan berdasarkan hasil visum pada 5 April 2022, ditemukan luka pada alat kelamin korban akibat perbuatan bejat sang bapak kandung. Akibat perbuatan mencabuli anak sendiri, SAS dijerat Pasal 81 ayat (3) UU Perlindungan Anak.

Selain itu juga dijerat Pasal 82 UU Perlindungan Anak tentang Percabulan serta pasal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). “Pada hasil persidangan, sesuai fakta sidang, jaksa penuntut umum membuktikan pasal yang bisa dipakai yaitu Pasal 81 ayat (3) tentang persetubuhan oleh ayah kandung dengan tuntutan pidana 13 tahun,” kata dia.

Bowo menyampaikan perkara tersebut telah putus oleh hakim dengan putusan pidana penjara selama 12 tahun dan denda Rp2 miliar subsider enam bulan. Perkara tersebut telah inkrah dan telah dieksekusi Kejari Boyolali.

Selanjutnya, ia menyampaikan sang ayah, SAS, menjalani hukuman di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Boyolali. Bowo menyampaikan akibat kejadian tersebut, ibu korban jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.

“Jadi di tengah persidangan, ibunya si anak atau istri terdakwa itu saking kepikirannya dengan kejadian itu sampai jatuh sakit. Kami mendapat info saat pemeriksaan saksi di persidangan, jadi anak korban kan biasanya didampingi ibunya, itu sempat terkendala beberapa kali karena ibunya yang sakit,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya