SOLOPOS.COM - Pementasan perdana Sendratari Maharatu Pramodawarddhani di panggung paseban wisata Candi Kembar, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Sabtu (24/6/2023) sore. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pementasan perdana Sendratari Maharatu Pramodawarddhani digelar di panggung paseban wisata Candi Kembar, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Sabtu (24/6/2023) sore. Pementasan yang sarat nilai pendidikan dan kebudayaan itu bakal digelar untuk menarik wisatawan.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Minggu (25/6/2023), ada isu peran perempuan di sektor publik yang diangkat pada pementasan itu. Pramodawarddhani adalah putri Raja Samaratungga dari Kerajaan Medang yang kemudian menikah dengan Rakai Pikatan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia merupakan tokoh perempuan yang penting dalam perjalanan sejarah Nusantara. Pramodawarddhani digambarkan dalam Prasasti Kayumwungan berangka tahun 824 Masehi yang sekarang tersimpan di Museum Nasional.

Disebut bahwa putri raja Medang itu merupakan sosok yang memiliki sifat-sifat seorang raja, penuh kebajikan, berhati lembut, dan berbakti kepada dharma. Pramodawarddhani juga digambarkan memiliki kecantikan yang melebihi rembulan.

Gaya berjalannya seperti angsa, suaranya seperti suara tekukur, dan matanya seperti mata kijang. Pramodawarddhani berperan besar dalam pembangunan Candi Borobudur dan Rakai Pikatan membangun Candi Prambanan.

Sosok Pramodawarddhani yang digambarkan dalam Prasasti Kayumwungan inilah yang kemudian diinterpretasikan pada sendratari perdana di Candi Kembar, Bugisan, Prambanan, Klaten. Penyelenggaraan sendratari ini menjadi salah satu cara menarik untuk memberikan informasi tentang Pramodawarddhani.

Sendratari dipentaskan di venue Candi Kembar yang bersebelahan dengan Candi Plaosan. Candi Plaosan merupakan situs sejarah sentral yang ditonjolkan dalam sendratari tersebut karena dibangun oleh Rakai Pikatan yang merupakan suami Pramodawarddhani.

Candi Plaosan menjadi salah satu bukti cinta sejati Rakai Pikatan dan Pramodawarddhani. Candi itu juga merupakan biara yang indah. Biara yang melambangkan persatuan cinta abadi antara pemuja Siwa dan Budha.

sendratari candi kembar klaten
Pementasan perdana Sendratari Maharatu Pramodawarddhani di panggung paseban wisata Candi Kembar, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Sabtu (24/6/2023) sore. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Biara suci yang akan terus dikenang sepanjang masa, hakikat tertinggi Tri Murti dan Tri Pitaka bersatu. Satu kesatuan, seperti halnya, cintanya Rakai Pikatan kepada permaisurinya Pramodawarddhani.

Pimpinan produksi Sendratari Maharatu Pramodawarddhani di Candi Kembar, Klaten, Roswiyati, mengatakan sendratari itu diinisiasi Medang Heritage Society, Yasatri, Sanka Heritage, dan Benawi Enterprise. Persiapan pementasan yang melibatkan 60 penari dan pemusik itu sudah dilakukan sejak Agustus 2022.

Daya Tarik Panorama Senja

Roswiyati menjelaskan pementasan itu muncul dilatarbelakangi keinginan para arkeolog serta entitas yang peduli akan budaya, pariwisata, sejarah, dan kemanusiaan untuk mengangkat kisah Pramodawarddhani.

“Pramodawarddhani ini menjadi sosok inspiratif bahwa wanita itu tidak hanya kanca wingking tetapi bisa memiliki peran di masyarakat. Agar sejarah ini tidak dilupakan, maka dikenalkan melalui pementasan hari ini,” kata Roswiyati saat ditemui wartawan seusai pementasan.

Pementasan itu terselenggara dengan dukungan dari berbagai sponsor serta pemerintahan seperti dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hingga Pemerintah Desa Bugisan. Dari pementasan perdana nantinya dilanjutkan dengan pementasan lain dan menjadi agenda rutin untuk menarik wisatawan.

Satu hal yang menarik, pementasan sendratari itu digelar saat sore hingga senja yang merupakan waktu terbaik menikmati wisata di Candi Kembar Desa Bugisan, Klaten. Sebagai informasi, candi itu memiliki daya tarik panorama senja berlatar dengan pemandangan Candi Plaosan yang kerap disebut dengan Candi Kembar.

“Kami benahi dari sisi penyelenggaraan agar bisa lebih aktif dan kami benahi dari berbagai sisi agar ini bisa masuk dalam paket wisata. Pementasan perdana ini juga sekaligus untuk menguji penyelenggaraan Sendratari di sini,” jelas Roswiyati.

Camat Prambanan, Puspo Enggar Hastuti, mengatakan desa wisata di Kecamatan Prambanan ada dua yakni Desa Tlogo dan Desa Bugisan. Tlogo memiliki potensi sanggar seni sementara Bugisan memiliki daya tarik dengan wisata Candi Kembar dan masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada 2022.

“Ini luar biasa, saya dari dulu punya mimpi bagaimana lebih mengangkat lagi kedua desa wisata itu. Ini jawabannya. Sendratari ini jika berhasil bisa menjadi paket wisata bekerja sama dengan biro perjalanan,” kata dia.

Ia berharap Sendratari bisa digelar layaknya di Bali yang menampilkan Tari Kecak pada jam-jam tertentu. Dengan cara tersebut, wisatawan berdatangan dan ekonomi masyarakat terangkat dan mengangkat budaya.

“Pementasan perdana ini kalau menurut saya sudah oke kalau dijual secara profesional. Tetapi tetap banyak hal-hal yang harus diperbaiki terutama dari sisi waktu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya