Solopos.com, KLATEN — Salah satu RT di wilayah Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten, sukses membiayai pembangunan fasilitas umum dan kegiatan sosial dari bisnis jasa pengisian air bersih. RT tersebut yakni RT 019/RW 006, Dukuh Cokrokembang, Desa Daleman.
Warga memanfaatkan sebagian aliran air dari sumber mata air di kampung setempat untuk pengisian air bersih. Para pemanfaat air itu tidak hanya dari Klaten melainkan dari berbagai daerah mulai Soloraya hingga Jawa Timur.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Rata-rata air digunakan untuk isi ulang, produksi es kristal, hingga air untuk kolam ikan. Berdasarkan pantauan Solopos.com, tempat pengisian air bersih itu tak sepi sepanjang Sabtu (21/1/2023) pagi hingga sore.
Truk hingga pikap berdatangan membawa tangki atau bak penampungan lainnya untuk pengisian air bersih di Daleman, Tulung, Klaten. Mereka tinggal mengarahkan selang ke mulut tangki atau bak penampungan.
Tak perlu menunggu lama, tangki dan bak penampungan sudah terisi penuh. Ketua RT 019, Cokrokembang, Sukoyo, menceritakan ketika kali pertama dipilih sebagai ketua RT, ada ide untuk memanfaatkan sumber mata air di kampung setempat.
Sumber mata air itu sebelumnya tak termanfaatkan secara optimal. Dari ide tersebut sebagian air dari sumber mata air dialirkan ke kawasan dekat Masjid Al-Huda yang belakangan viral karena keunikan fasilitasnya yang dilengkapi kolam renang.
Di lokasi itu dibangun tiang yang terhubung dengan selang untuk memudahkan memasukkan aliran air yang tak pernah berhenti ke tangki yang sudah mengantre di lokasi pengisian air bersih di Tulung, Klaten, itu.
“Pendapatan dari itu [pengisian air], dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. Dalam artian untuk membangun masjid, untuk kegiatan sosial, atau ketika ada kegiatan pembangunan dan ada kendala dalam pendanaan menggunakan dana dari pendapatan itu,” kata Sukoyo, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (22/1/2023).
Pembangunan Masjid dengan Kolam Renang
Salah satu bukti pemanfaatan pendapatan kegiatan pengisian air untuk kegiatan kemasyarakatan itu yakni pembangunan Masjid Al-Huda yang dilengkapi kolam renang di atas tanah wakaf. Dananya mencapai ratusan juta rupiah.
Sebagian besar dana pembangunan bersumber dari hasil pendapatan pengisian air bersih yang dikelola RT 019 Daleman, Tulung, Klaten. Sukoyo mengatakan pendapatan dari jasa pengisian air bersih itu tak hanya dinikmati warga di wilayah RT 019.
Hasil pendapatan dimanfaatkan untuk kegiatan sosial di tiga RT lainnya di kawasan tersebut. “Yang paling besar memang di RT kami. Tetapi di wilayah kami ada perkumpulan empat RT. Saat kumpulan itu saya tawarkan siapa yang perlu dibantu silakan diusulkan, nanti kami bantu setiap bulan,” kata dia.
Salah satu warga RT 019, Sofyan, mengatakan para pemanfaat air bersih yang dikelola RT 019 dikenakan tarif retribusi bervariasi tergantung ukuran tangki. Dalam sebulan, rata-rata pendapatan bisa mencapai Rp10 juta.
Nilainya bisa lebih ketika musim kemarau tiba lantaran semakin banyak truk maupun kol yang mengantre untuk mengisi air bersih. RT tersebut mengelola air bersih untuk isi tangki sudah berlangsung sekitar 17 tahun terakhir.
Sofyan juga menjelaskan hasil pendapatan dari pengelolaan isi air bersih itu digunakan untuk kas RT, menutup biaya operasional termasuk perawatan, serta kegiatan sosial di empat wilayah RT.
“Hasilnya digunakan untuk bantuan orang jompo, kaum duafa, orang sakit, serta bantuan ketika ada warga yang meninggal dunia. Seluruh biaya sewa-sewa termasuk pemakaman dibiayai dari pendapatan pengelolaan air tersebut,” kata Sofyan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
