Soloraya
Kamis, 15 Mei 2014 - 02:16 WIB

KISAH SALES PROMOTION GIRL : SPG Punya Kelas, Penentunya Penampilan...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi sales promotion girl menawarkan barang eletronik (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kala seorang sales promotion girl (SPG) tampil beraksi menawarkan komoditas jualannya, ia bukan hanya mengusung citra dirinya. Ia juga mewakili citra perusahaan yang mempekerjakannya. Maka, sejumlah agen SPG pun membikin kasta-kasta yang menentukan pula tarif mereka.

“Kalau grade-nya A, ya fee-nya memang mahal. Kalau C, atau biasa saja, ya menyesuaikan,” ujar seorang pengelola jasa SPG Solo Metro Girl saat berbincang dengan Solopos.com di kawasan Solobaru, pekan lalu.

Advertisement

Lelaki yang enggan disebutkan namanya ini mengungkapkan selama ini citra penampilan SPG selalu identik dengan pakaian seksi, sikap sensual, dan keharusan menggoda mata calon konsumen—utamanya lawan jenis. Itu semua untuk mendukung tujuan menarik pembeli produk yang mereka promosikan.

Karena persoalan penampilan diri merupakan faktor vital, perawatan kecantikan wajah dan kebugaran tubuh SPG tak bisa mereka kesampingkan. Padahal, biayanya tentu saja tak murah.

Hal itulah yang menurut Tiara—salah seorang SPG freelance yang diwawancarai Solopos.com, pekan lalu—mengaku selama tujuh tahun menjadi SPG dirinya tak memiliki aset yang berharga. Ia masih mengontrak rumah untuk tempat tinggal.

Advertisement

Di sisi lain, dia selalu update untuk peranti telekomunikasi. Peranti elektronik itu untuk melengkapi gaya hidup.yang juga menjadi bagian penampilan pembentuk citra dirinya. Gadgetnya selalui berganti sesuai perkembangan.

”Maklum, 60% uang habis untuk penampilan, ya seperti make up, perawatan wajah, dan perawatan tubuh secara rutin,” ujar Tiara saat berbincang dengan Solopos.com di sebuah kafe di kawasan Solobaru pekan lalu.

Penampilan yang sengaja dibikin menonjolkan kecantikan wajah dan kemolekan tubuh bukan tanpa risiko. Tak sedikit SPG yang akibat dandannya itu kemudian menjadi sasaran pelecehan seksual. Pelecehan seksual itu utamanya berupa tindakan lelaki yang menggoda, mendekati, meminta nomor  telepon seluler, meminta PIN Blackberry, hingga mencolek bagian tubuh SPG.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif