SOLOPOS.COM - Tugimin dan Wagiyem, pendiri Sop Ayam Pak Min Klaten. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Tukiman, 46, yang akrab disapa Ragil merupakan putra bungsu dari empat bersaudara pasangan Tugimin dan Wagiyem, pendiri Sop Ayam Pak Min Klaten. Ragil bersama ketiga kakaknya hingga kini terus melestarikan resep sup warisan bapak mereka.

Dari sejarah perjalanan usaha warung sup yang populer tersebut, Ragil yang mengawali pembukaan cabang Sop Ayam Pak Min. Cabang pertama dibuka Ragil pada 1999. Lokasinya di Sangkalputung, Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah atau di tepi Jalan Mayor Kusmanto depan Kantor Inspektorat Klaten.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebelum membuka cabang, Ragil kerap membantu orang tuanya mengelola warung Sop Ayam Pak Min di Pasar Klaten. Hal itu dia lakukan pada 1998-1999. Warung Sop Ayam Pak Min di Pasar Klaten sangat terkenal dan memiliki banyak pelanggan. Setahun membantu orang tuanya, Ragil memberanikan diri membuka cabang.

Baca Juga: Sop Ayam Pak Min, dari Pikulan Kini Punya Cabang di Mana-Mana

Saat awal merintis cabang pertama, berbagai pengalaman duka dilalui Ragil. Tak serta merta warung yang dia kelola ramai pembeli. “Dulu saya pertama buka cabang itu cukup lama [kondisi warung sepi pembeli]. Setelah berjalan enam bulan, baru lumayan,” kata Ragil saat ditemui di rumahnya di Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah, Rabu (23/2/2022).

Belum lagi pengalaman pahitnya tak jadi berjualan lantaran gerobak ambruk di tengah perjalanan. Warung cabang pertama tak menempati lokasi permanen bahkan hingga kini lantaran berada di trotoar jalan.

Sebelum memiliki karyawan, Ragil saban hari mendorong sendiri gerobak dari rumahnya di tengah kampung Desa Semangkak hingga ke tepi Jalan Mayor Kusmanto. Gerobak itu berisi aneka perabot dan bahan sup.

Baca Juga: Ternyata Ini Rahasia Kelezatan Sop Ayam Pak Min Klaten

“Dulu itu saat awal-awal dorong gerobak tetapi terguling karena berat tidak kuat saat melewati tanjakan. Kejadiannya sampai tiga kali. Ya akhirnya benar-benar tidak jadi jualan saat gerobak ambruk,” kata dia.

Pengalaman pahit lainnya ketika satu waktu Ragil memulai membuka warung. Dia masih sibuk bersih-bersih sembari memanasi kuah sup. “Saat bersih-bersih itu gerobaknya terbakar. Saat itu saya kelola sendiri [belum ada karyawan],” kata dia.

Kejadian-kejadian itu tak lantas membuat Ragil patah semangat. Dia tetap berjualan. Usahanya membuahkan hasil hingga lambat laun memiliki banyak pelanggan.

Baca Juga: Ini yang Bikin Rasa Sop Ayam Pak Min Klaten Maknyus

Ragil terus mengembangkan sayap warung Sop Ayam Pak Min Klaten. Hingga Ragil memiliki beberapa cabang. Jejaknya diikuti ketiga kakaknya, Sihono “Sipit”, Sih Mulyoto, dan Triyono. Mereka pun bersama-sama melestarikan resep sup ayam ciptaan bapak mereka. Tak hanya itu, mereka berbagi wilayah ketika akan membuka cabang.

“Alhamdulillah, saya sendiri ada 10-an cabang di Jawa Barat, Klaten, dan Jogja. Kami empat bersaudara berbagi wilayah cabang agar tidak ada persaingan antarsaudara,” kata Ragil pria yang selalu berucap syukur tersebut.

Kini, ada 40-an cabang warung Sop Ayam Pak Min Klaten yang masing-masing dikelola oleh empat bersaudara itu. Lokasinya tersebar ke berbagai provinsi seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, serta DKI Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya