Soloraya
Rabu, 6 November 2019 - 19:11 WIB

Kisah Sudaryadi Layani Jasa Tambal Ban Online di Solo Secara Cuma-Cuma

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sudaryadi, tukang tambal ban online ngehits di Solo. (Instagram/@iks_infokaresidenansolo)

Solopos.com, SOLO – Sudaryadi, 30, seorang juru parkir yang terdaftar di Dinas Perhubungan (Dishub) Solo viral. Pekerjaan sambilannya sebagai penambal ban online secara sukarela membuat banyak orang kagum.

Sudaryadi alias Yadi Ampel ingin menjadi manusia berguna dengan cara yang tak terduga. Pengalamannya menuntun sepeda motor sejauh dua kilometer mencari bengkel untuk menambal ban menjadi pelajaran berharga.

Advertisement

Kesulitan itu menjadi alasan kuat bagi Yadi untuk melayani jasa tambal ban secara sukarela. Dia membuka jasa layanan tambal ban online tersebut sejak 2017 lalu.

“Pernah ban saya kempis dan harus mendorong sepeda motor dua kilometer, jauh banget itu mas,” kata Sudaryadi dalam tayangan Hitam Putih Trans 7 pada 29 Juli 2019 lalu yang dikutip Solopos.com, Rabu (6/11/2019).

Yadi melayani jasa tambal ban setelah pekerjaannya sebagai juru parkir di Jl. Adi Sumarmo atau dekat warung Sate Kambing Pak To selesai. Dia menggeluti pekerjaan tersebut sejak 2016 lalu.

Advertisement

Jasa tambal ban tersebut dipromosikan Yadi lewat Facebook. Dia melayani panggilan lewat telepon, SMS, maupun pesan di Whatsapp. Pria berusia 30 tahun itu mengaku mendapatkan permintaan menambal ban dari sekitar 25 orang setiap harinya.

Tetapi, Yadi hanya mampu melayani tiga sampai empat orang karena terkendala jarak. Dia melayani jasa tambal ban di wilayah Solo, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Karanganyar, hingga Sragen. Menariknya, dia tidak pernah mematok tarif untuk jasanya.

“Pernah dari Solo ke Boyolali perjalanan 30 menit jam 01.00 WIB. Pelanggannya enggak bawa uang. Ya sudah enggak masalah, adanya berapa saya terima. Saya enggak pasang tarif,” katanya.

Advertisement

Yadi punya banyak pengalaman menarik selama melayani jasa tambal ban online. Dia meminta pelanggan memberikan titik lokasi akurat lewat GPS. Sebab, dia pernah tertipu GPS yang menyesatkan.

“Pernah tertipu GPS di kuburan. Di telepon orangnya enggak bisa. Pas saya pulang dia menelepon. Padahal sudah saya tunggu hampir satu jam,” kenang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif