Soloraya
Minggu, 24 November 2019 - 10:38 WIB

Kisah Sukses Sumanto Rintis Bisnis Sate Kambing Pak Manto di Solo hingga Jakarta

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sumanto, pemilik kedai Sate Kambing Pak Manto. (Youtube/Solopos TV)

Solopos.com, SOLO – Ikon kuliner legendaris Solo, Sumanto, meninggal dunia, Sabtu (23/11/2019). Sumanto merupakan pemilik warung Sate Kambing Pak Manto yang berada di Jl. Honggowongso nomor 36, Sriwedari, Laweyan, Solo, Jawa Tengah.

Meski namanya kedai sate kambing, ternyata tengkleng rica Pak Manto justru lebih digemari. Kedai kuliner yang dirintis sejak 1990 itu selalu ramai pembeli, terutama saat hari libur. Kedai Sate Kambing Pak Manto tentu tak langsung ramai begitu saja.

Advertisement

Sumanto awalnya bekerja sebagai salah satu karyawan di warung satai kambing di kawasan Keprabon, Solo, pada 1983. Selama tujuh tahun belajar seluk-beluk bisnis kuliner kambing, Sumanto pun mantap merintis usaha sendiri.

Pada 1990, Sumanto membuka usaha kedai Sate Kambing Pak Manto. Sumanto harus meminjam uang demi menjalankan usaha satai kambingnya. Di masa-masa awal, kedai Sate Kambing Pak Manto pun terus berpindah tempat sampai akhirnya menetap di sebelah utara Pasar Kembang Solo.

Advertisement

Pada 1990, Sumanto membuka usaha kedai Sate Kambing Pak Manto. Sumanto harus meminjam uang demi menjalankan usaha satai kambingnya. Di masa-masa awal, kedai Sate Kambing Pak Manto pun terus berpindah tempat sampai akhirnya menetap di sebelah utara Pasar Kembang Solo.

Awalnya, Sumanto hanya berjualan satai kambing, gulai, tongseng, dan tengkleng. Pada 1995, dia mencoba berinovasi menciptakan resep tengkleng rica. Siapa sangka, masakan tersebut justru sangat diminati dan membuat pelanggannya bertambah banyak.

Dalam video Solopos TV, Sumanto menjelaskan tengkleng rica olahannya merupakan hasil modifikasi resep. Berbeda dengan tengkleng biasanya, tengkleng yang satu ini disajikan tanpa kuah sehingga bisa juga disebut tengkleng goreng. Namun, Sumanto menyebut masakannya dengan nama tengkleng rica.

Advertisement

Bagi penyuka pedas bisa meminta tambahan cabai. Seporsi tengkleng rica ini dijual sekitar Rp50.000. Belum termasuk nasi dan minum. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kelezatan rasa tengkleng olahan Pak Manto. Dalam sehari, omzetnya mencapai Rp10 juta.

Bermodal keuletan dan kerja keras, usaha Sumanto terus berkembang pesat. Kini, dia punya beberapa cabang kedai Sate Kambing Pak Manto di Kota Solo, Semarang, Jogja, hingga Jakarta. Dia pun punya puluhan karyawan yang membantu menjalankan bisnis tersebut.

Dihimpun dari berbagai sumber, Sumanto adalah pria kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, Desember 1966. Dia merupakan generasi pertama di keluarganya yang mengelola bisnis kuliner kambing. Pria lulusan SD itu sangat gigih bekerja keras untuk mencukupi kebutuhannya.

Advertisement

Pak Manto menikah dengan wanita asal Pasarkliwon, Solo, pada 1988. Dia merintis bisnis kuliner kambing bersama istri tercinta. Banginya, kunci sukses membangun usaha kuliner satai kambing adalah keuletan dan kerja keras.

Meski punya puluhan karyawan, Pak Manto tetap ikut mengelola warungnya. Dia bahkan tak sungkan memasak tengkleng rica pesanan pelanggan. Bahkan, dia mengaku masih berbelanja daging kambing sendiri di pasar untuk kedainya yang berada di Solo. Jika ada waktu senggang, dia mengecek kedainya di luar kota.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif