Soloraya
Jumat, 4 Maret 2022 - 21:24 WIB

Kisah Sumber Air Beton Pracimantoro, dari Bisikan Buka Buah Kluwih

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petilasan Pangeran Tirtokusumo dan Pangeran Mertokusumo di Dusun Tubokarto, Desa Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Kamis (3/3/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRISumber mata air Beton di Dusun Tubokarto, Desa Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, menyimpan kisah unik. Air yang muncul dan mengalir bertahun-tahun itu dipercaya berasal dari kisah Pangeran Tirtokusumo dan Pangeran Mertokusumo.

Anto, salah satu pengelola yang sekaligus membuka warung di sumber mata air Beton, menjelaskan awalnya Tirtokusumo dan Mertokusumo yang sedang dalam perjalanan memilih beristirahat di salah satu rumah warga.

Advertisement

Dalam peristirahatan itu, mereka berdua bermaksud ingin membasuh badannya dengan air tapi tak menemukannya. Akhirnya, lanjut Anto, Tirtokusumo dan Mertokusumo memanjatkan doa dan konon mendapat bisikan untuk membuka kluwih, isinya dinamakan beton.

Baca Juga: Canangkan Desa Wisata di Wonogiri, Pucung Tawarkan 3 Paket Wisata

“Setelah melaksanakan perintah bisikan itu, terbukalah sumber air yang lalu dinamakan sumber mata air beton. Tapi bukan sekadar sumber air, melainkan air yang mengalir dari sungai bawah tanah,” ujar Anto kepada Solopos.com, Kamis (3/3/2022).

Advertisement

Bertahun-tahun mata air itu muncul dan memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Bahkan tak hanya warga dusun, tapi selama bertahun-tahun juga sempat digunakan warga dari desa lain. Tirtokusumo dan Mertokusumo yang pernah singgah di Dusun Tubokarto dan dipercaya sebagai penemu sumber mata air Beton lalu dibuatkan petilasan.

Anto menerangkan petilasan kedua tokoh tersebut mulanya berupa batu yang telah diiris dan dipakai sebagai fondasi bangunan.

Baca Juga: Wisata di Wonogiri Boleh Buka, Anak 12 Tahun ke Bawah Dilarang Masuk

Advertisement

Dalam pantauan Solopos.com, Kamis (3/3/2022), petilasan Tirtokusumo dan Mertokusumo tampak terawat dengan baik dan dijaga warga setempat. Kini, sumber mata air Beton yang menghidupi masyarakat sekitar bertahun-tahun tetap terawat dengan baik dan direncanakan warga setempat untuk dijadikan objek wisata dengan beberapa fasilitas penunjang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif