Solopos.com, SOLO — Pada abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20, Kota Solo memiliki tiga pemerintahan berbeda yang wilayahnya juga terbagi menjadi tiga, sebagai kota kolonial dan kota raja-raja. Terbentuk sebagai imbas perselisihan trah Mataram berikut campur tangan pemerintah Hindia-Belanda.
Ketiga pemerintahan tersebut berjalan berdampingan hingga mewujudkan Kota Surakarta yang maju, bahkan dikatakan hampir sejajar dengan Batavia kala itu [kini Jakarta]. Solo menjelma menjadi kota dagang, kota kolonial, dan kota kerajaan. Seluruhnya berkelindan yang jejaknya masih tampak sampai saat ini.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.