SOLOPOS.COM - Petugas gabungan berupaya mengevakuasi Toiri yang terjebak di sumur saat penggalian pembuatan sumur di Desa Walen, Kecamatan Simo, Boyolali. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Kisah tragis Toiri si penggali sumur yang terjebak di dasar sumur sejak Kamis (28/11/2016) siang berakhir. Toiri berhasil dievakuasi.

Solopos.com, BOYOLALI — Toiri, 48, penggali sumur asal Dukuh Ngampon, Desa Walen, Kecamatan Simo, Boyolali, yang terjebak di dasar sumur sejak Kamis (28/1/2016) siang tadi pukul 11.00 WIB akhirnya bisa dievakuasi pukul 20.30 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Korban kecelakaan sumur atas nama Toiri sudah terevakuasi dalam keadaan selamat tepat pukul 20.30 WIB,” demikian pesan singkat Koordinator SAR Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo. Begitu dievakuasi, Toiri langsung dilarikan ke RS Simo.

“Pukul 21.00 WIB semua klir. Walau katanya tidak apa-apa, masih kuat, tapi Toiri tetap kami bawa ke RS Simo,” kata tokoh warga setempat, Widodo Raharjo.

Toiri terjebak selama berjam-jam di dasar sumur berkedalaman 20 meter setelah buis beton yang dipasang di dinding-dinding sumur ambruk. Hingga petang, Toiri masih tertahan di dasar sumur. Dari informasi yang dihimpun Solopos.com, Toiri bersama dua rekannya Tamrin dan Kusnan sudah sejak 12 Januari lalu bekerja di tempat Sahroni, 35, warga setempat, membuat sumur.

Sejak saat itu, setidaknya Toiri sudah menggali dan memasang buis beton sebanyak 20 buah ke dalam liang sumur. Kemarin sekitar pukul 11.00 WIB, Toiri berniat memeriksa pemasangan buis beton di dalam sumur. Toiri turun ke bawah sementara dua rekannya tetap berada di atas. Saat tiba di dasar sumur, pasangan buis beton ketiga dari bawah pecah dan ambruk. Imbasnya, buis beton yang di atasnya juga turut ambruk.

Beruntung, runtuhan buis beton itu tidak mengenai tubuh korban karena tertahan kayu reng di dalam sumur. Toiri selamat namun dia terjebak di dasar sumur karena runtuhan buis beton itu hampir menutup rapat lubang sumur.

“Awalnya kami bersama warga berupaya untuk menolong secara manual. Namun karena tidak memungkinkan, akhirnya kami lapor ke kepolisian dan selang dua jam tim dari Basarnas, BPBD, Muspika, datang membantu,” kata salah seorang warga Ngampon, Widodo Raharjo.

Sedikitnya 20 orang dari Basarnas, BPBD Boyolali, Polsek Simo, Koramil Simo, SAR Boyolali, Solo Emergency, dan SAR Karanganyar diterjunkan untuk mengevakuasi Toiri.

“Kendala dalam proses evakuasi ini adalah pengangkatan harus sangat hati-hati karena buis beton banyak yang pecah, khawatir justru menimpa korban,” kata anggota Basarnas Surakarta, Budi Santoso, selaku komando Search and Resque Unit (SRU) di lokasi kejadian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya