SOLOPOS.COM - Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto (tengah), melayat di rumah duka saat persiapan pemakaman Sodiyono, 72, warga Nglebak, Tawangmangu, Kamis (19/10/2017). (Istimewa/Dok. Polsek Tawangmangu)

Seorang pria lanjut usia ditemukan tewas di kebun diduga karena lelah dan kedinginan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga Dukuh Bomo RT 002/RW 014, Desa Nglebak, Tawangmangu, Karanganyar, Sodiyono, 72, ditemukan tak bernyawa di kebun milik PT Gandaria di belakang Terminal Tawangmangu, Kamis (19/10/2017) pukul 07.30 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selama ini, Sodiyono kerap terlihat di Terminal Tawangmangu, baik sekadar jalan-jalan maupun duduk-duduk. Mayat Sodiyono kali pertama ditemukan Karni, pengidap kelainan jiwa di sekitar terminal.

Dia lantas memberi tahu Sindi, 25, pedagang gorengan yang biasa mangkal di sekitar Terminal Tawangmangu. Saat itu Karni memberi tahu Sindi bahwa temannya dalam kondisi sakit.

Lantaran Sindi tidak berani mengecek langsung, dia memilih melaporkan informasi tersebut kepada rekan-rekannya, Eko Widiarto Nugroho, 41, warga RT 003/RW 002 Tawangmangu, dan Madherun, 24, warga Purbalingga.

Sejurus kemudian mereka lantas bersama-sama mencari keberadaan Sodiyono di lokasi yang ditunjukkan Karni. Setiba di lokasi yang dituju, mereka mendapati Sodiyono terbaring dengan posisi telentang. Setelah dicek, ternyata Sodiyono sudah tidak bernyawa.

Mengetahui hal itu mereka lantas melapor kepada Ketua RT setempat, Sujito, 65. Informasi tersebut diteruskan ke Polsek Tawangmangu.

Tak lama berselang tim polisi tiba dan langsung memasang garis polisi di sekitar lokasi penemuan mayat Sodiyono dan menghubungi petugas Puskesmas. “Kami juga menghubungi tim Inafis Polres Karanganyar dan melakukan olah TKP,” ujar Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, saat dihubungi Solopos.com.

Polisi mengamankan beberapa barang bukti seperti dua bungkus bekas puyer bintang nomor 16. Ada juga botol air mineral berisi kopi susu, satu botol kosong warna hijau muda, serta satu gelas plastik.

Berdasarkan hasil olah TKP dan visum oleh dokter puskesmas tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Diduga Sodiyono meninggal karena faktor kelelahan dan kedinginan.

Kondisi fisik Sodiyono sudah tidak lagi prima lantaran sudah lanjut usia (lansia). Menurut AKP Riyanto, Sodiyono kerap terlihat berjalan dan duduk di Terminal Tawangmangu.

“Jenazah sudah kami serahkan kepada keluarga. Pihak keluarga menyatakan keberatan dilakukan autopsi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya