Soloraya
Rabu, 9 November 2016 - 16:15 WIB

KISAH TRAGIS : Pemkab Boyolali Bujuk Keluarga Agar Rendi Kembali Bersekolah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rendi, 11, bocah asal RT 005/ RW 004, Kampung Gatak, Kelurahan Siswodipuran, Boyolali Kota, diikat di pohon talok. Foto diambil Jumat (4/11/2016). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

KIsah tragis terkait bocah hiperaktif yang diikat di pohon coba diselesaikan oleh pemkab setempat.

Solopos.com, BOYOLALI – Pemkab Boyolali mengaku akan terus melobi keluarga Rendi Setiawan—bocah 11 tahun yang diikat di pohon—, agar anak mereka bisa diasuh negara.

Advertisement

Upaya tersebut sebagai langkah agar Rendi, asal RT 005/ RW 004 Kampung Gatak, Kelurahan Siswodipuran, Boyolali Kota, Boyolali, tetap mendapatkan hak-hak dasarnya sebagai anak, seperti hak bermain, hak mendapatkan kasih sayang, hak tumbuh dan berkembang.

“Kami terus melobi keluarga anak itu. Soalnya mereka enggak mau jika bocah itu dirawat pemerintah. Alasannya, ‘iki anakku, iki cucuku’,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Boyolali, Purwanto, saat dihubungi

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif