SOLOPOS.COM - Seorang anggota SAR Himalawu Sragen turun ke dasar sumur dengan bantuan tali untuk mengevakusi jenazah Mangun Winarno, 80, di Dukuh Asem Jajar RT 024/RW 008, Desa Kedungupit, Sragen Kota, Sragen, Selasa (2/2/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kisah tragis terjadi di Sragen terkait warga lansia yang diduga nekat terjun ke sumur.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang pria lanjut usia (lansia) asal Dukuh Asem Jajar RT 024/RW 008, Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen Kota, Sragen, Mangun Winarno, 80, diduga terjun ke sumur sedalam 15 meter di belakang rumahnya, Selasa (2/2/2016) sekitar pukul 08.30 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Peristiwa tragis itu berawal saat Mangun Winarno berada di rumahnya bersama istrinya, Basiyah, 75. Anak nomor lima dari tujuh bersaudara, Sumarmi, 42, pamit pergi ke pasar sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat Sumarmi tiba di rumah pukul 09.00 WIB, dia tak menjumpai ayahnya. Sumarni bermaksud mencuci sayuran di sumur sebelum dimasak, tapi dia tersentak ketika melihat mulut sumur menganga.

“Mulut sumur itu sengaja saya tutup untuk jaga-jaga karena bapak dan simbok sudah tua dan pikun serta anak saya masih kecil. Lha pas saya datang kok mulut sumur terbuka. Setelah saya lihat ke dalam seperti ada orang yang memakai pakaian mirip bapak,” kata Sumarmi saat ditemui Solopos.com, Selasa siang.

Para tetangga pun meyakini Mangun ada di dalam sumur tak berair itu. Aparat Polsek Sragen Kota yang dipimpin Kapolsek AKP Agung Ari Purnowo pun datang.

“Bapak bilang aku wis bosen urip kok ora ndhang dikukut [saya sudah bosan hidup kok tidak segera dicabut nyawa]. Saya bilang yang sabar ya, Pak. Pasrah saja! Sebelumnya Bapak pernah stroke. Setelah itu Bapak jadi pikun. Akhirnya malah masuk sumur. Kami menerima dan jenazah segera dimakamkan saja,” ujar Sumarni.

Sekitar pukul 11.00 WIB, tim identifikasi dan tim SAR Himalawu serta BPBD Sragen yang dipimpin Heru Wahyudi datang hampir bersamaan. Tubuh Mangun berhasil diangkat ke permukaan sumur. Saat diperiksa, Mangun mengenakan celana tanggung warna hitam dan baju dobel, yakni baju batik dan baju cokelat tua.

“Atas dasar laporan tim identifikasi dan tim medis yang dipadu dengan keterangan keluarga korban, kami menyimpulkan kematian korban diduga kuat karena benturan benda keras setelah terjun ke dasar sumur. Pak Mangun mengakhiri hidup dengan cara terjun ke sumur. Kesimpulan ini didasarkan pada cerita keluarga korban kalau Pak Mangun sudah bosan hidup,” ujar Kapolsek Sragen Kota AKP Agung Ari Purnowo mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo saat memberi penjelasan ke publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya