Soloraya
Jumat, 30 Juli 2021 - 14:48 WIB

Kisah Tragis Warga Wonogiri Kesulitan Cari Oksigen di 8 RS Sampai Ibunya Meninggal

Aris Munandar  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tabung oksigen. (theconverstaion.com)

Solopos.com,WONOGIRI — Kisah tragis menimpa warga Wonogiri, Jawa Tengah, yang kesulitan mencari oksigen. Kelangkaan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 dirasakan oleh Winarni, 43, warga Dusun Bakalan RT 002/RW 007 Desa Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri. Akibat kejadian itu, ibunya, Lasmini, 63, meninggal dunia.

Winarmi mengatakan, Lasmini sudah sejak lama menderita penyakit kolestrol dan diabetes. Selama 10 hari sebelum meninggal, kondisi Lasmini menurun. Bahkan saturasi oksigennya cukup rendah. Pada Senin (26/7/2021), saturasinya 60 persen.

Advertisement

Kondisi itu membuat keluarga Lasmini membawanya ke rumah sakit. Saat itu mereka mengunjungi delapan rumah sakit di daerah Wonogiri dan Sukoharjo. Namun di rumah sakit itu stok oksigen habis. Winarni mencari perawatan untuk ibunya mulai pukul 12.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB.

Baca juga: Jakarta Diprediksi Tenggelam, Presiden AS Ingatkan Indonesia Pindah Ibu Kota

Karena tidak segera mendapatkan oksigen, ia mencoba mencari tabung oksigen full set. Beberapa rekannya dimintai tolong untuk membantu mencari tabung oksigen.

Advertisement

“Kami menemukan ada yang menjual tabung oksigen full set di Solo. Tapi harganya Rp5,5 juta. Ya mahal kalau menurut saya, karena langka juga. Namun karena butuh keluarga  sepakat membeli,” ungkap dia.

Pada Selasa pagi, berdasarkan alat pengecek yang digunakan oleh Winarni, saturasi oksigen Lasmi semakin rendah, menyentuh 35 persen. Lasmini sempat dibawa ke rumah sakit. Namun stok oksigen di rumah sakit yang dikunjungi menipis.

Baca juga: Soloraya Masuk, Ini Daftar Lengkap Wilayah yang Dapat Jatah Subsidi Gaji Rp1 Juta

Advertisement

Sementara itu, tabung oksigen dari Solo yang dipesan tengah diambil oleh rekannya. Namun, saat oksigen belum sampai, nyawa Lasmini sudah tidak tertolong.

“Tidak ada tanda-tanda terpapar Covid-19. Saat tiba di rumah sakit belum sempat diswab, karena belum menerima perawatan disebabkan minimnya stok oksigen. Pemakaman dilakukan seperti pada umumnya,” kata Winarni.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif