Soloraya
Jumat, 5 Juni 2015 - 20:30 WIB

KISAH UNIK : Alat Kelamin Bocah Klaten Ini Tersunati dengan Sendirinya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kisah unik ini datang dari Gantiwarno, Klaten. Alat kelamin seorang anak laki-laki dinyatakan tersunati dengan sendirinya.

Solopos.com, KLATEN — Kisah unik dan aneh dialami seorang bocah asal Dukuh Karanggumuk, Desa Jogobrayan, Gantiwarno, Klaten. Alat kelamin bocah laki-laki bernama M. Azis Jati Santoso, 8, tersunati dengan sendirinya.

Advertisement

Peristiwa itu terjadi saat Azis bermain sepeda di halaman rumah bersama sepupunya, Jumat (29/5/2015) sekitar pukul 16.00 WIB. Namun, seusai bermain dan menuju rumah, bocah tersebut merasakan sakit pada alat kelaminnya.

Parsono, 49, ayah Azis yang mengetahui putranya mengalami kesakitan lantas melakukan pengecekan. Alangkah kagetnya sang ayah saat melihat alat kelamin putranya tersebut dalam kondisi sudah tersunat. “Saat saya buka celananya, alat kelamin anak saya sudah seperti disunati,” kata dia saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (5/6/2015).

Khawatir dengan kondisi putranya tersebut, Parsono lantas membawa Azis ke seorang mantri yang tinggal tak jauh dari rumahnya. “Setelah diperiksa, mantri mengatakan sudah dalam kondisi tersunati. Kondisinya seperti lima hinga enam hari setelah disunat,” tutur dia.

Advertisement

Lantaran masih penasaran dengan kondisi alat kelamin putranya, Parsono lantas membawa ke bidan desa serta puskesmas. Keterangan yang sama juga diterima oleh Parsono yang menjelaskan jika putranya sudah tersunati. “Kami lantas diberi obat antinyeri. Katanya, tidak ada masalah dengan kondisi putra kami,” ujar dia.

Parsono menjelaskan sebelumnya Azis pernah menyampaikan takut jika disunat menggunakan laser. Saat melihat tayangan di televisi tentang orang yang disunat jin, bocah yang duduk di kelas dua SDN 1 Kadilangon, Wedi, Klaten itu lantas berdoa. “Saya tidak tahu doanya apa. Baru setelah kejadian itu, Azis mengaku doa meminta disunat tetapi tidak merasakan sakit,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu guru di sekolah Azis, Bambang Wahyudi, membenarkan selama mengikuti ujian bocah tersebut menggunakan sarung. “Saat ditanya, ia mengaku sudah disunat,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif