Soloraya
Jumat, 14 Februari 2014 - 02:20 WIB

KISAH UNIK PEMILU : Caleg Tak Ragu Ngalap Berkah ke Makam

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga mengunjungi makam Sunan Pandanaran di perbukitan Gunung Jabalkat, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Makam dan sendang sepertinya memang menjadi favorit bagi para calon anggota legislatif (caleg) di Soloraya dalam menjalani ritual demi menduduki kursi wakil rakyat. Mereka percaya ritual tersebut bisa menambah berkah dan bisa memenangkan Pemilu 2014.

“Ritual itu seperti kungkum dan bertapa di dalam air waktu malam hari. Biasanya untuk mencari berkah.”

Advertisement

Di Klaten, makam yang menjadi sasaran ziarah caleg salah satunya ada di Makam Sunan Pandanaran, Paseban, Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Meski tidak memiliki keluarga atau saudara yang disemayamkan di permakaman tersebut, banyak caleg berziarah ke sana.

Kepala Desa Paseban, Eko Tri Raharjo, memaparkan caleg yang datang tidak hanya yang berasal dari Klaten, tapi juga luar daerah. Caleg tersebut rela menaiki lebih dari 250 anak tangga untuk sampai di kompleks permakaman yang berada di atas perbukitan Gunung Jabalkat setinggi 860 meter di atas permukaan laut.

Peziarah tidak hanya dari caleg DPRD, namun juga DPR. “Biasanya mereka datang pada malam hari di hari-hari tertentu, terutama malam Jumat,” papar Eko kepada Solopos.com di lokasi, awal Februari 2014.

Advertisement

Menurutnya, caleg tersebut datang ke makam untuk berdoa dan mencari keberkahan. “Caleg itu datang untuk mendoakan almarhum yang telah meninggal, kemudian meminta restu dan rahmat-Nya. Mereka juga membawa sesajian seperti kembang setaman,” imbuhnya.

Dia mengaku tidak bisa menghitung caleg yang datang untuk mencari berkah di makam Sunan Pandanaran tersebut. Namun, dia memperkirakan menjelang Pemilu 2014 ini sudah ada puluhan caleg yang melakukan ziarah di makam itu.

Terpisah, tempat pemandian yang dianggap memiliki unsur magis pun tidak luput dari sasaran caleg untuk ngalap berkah. Pemandian umum tersebut salah satunya ada di Pluneng yang terletak di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten.

Advertisement

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Pluneng, Sriyono, 58, mengatakan sudah ada beberapa caleg yang kungkum di pemandian tersebut. Menurutnya, pemandian tersebut memang sering digunakan masyarakat untuk menjalankan ritual tradisional. “Ritual itu seperti kungkum dan bertapa di dalam air waktu malam hari. Biasanya untuk mencari berkah,” katanya saat dihubungi Solopos.com.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif