Kisah unik terjadi di Wonogiri saat Sukarmi menemui sang putra yang kini menjadi bupati, Joko Sutopo, dengan jalan kaki menempuh jarak 9,8 km.
Solopos.com, WONOGIRI – Suasana di lobi ruang kerja Bupati Wonogiri, Joko Sutopo hening sesaat pertemuan antara bupati dengan ibu kandungnya, Sukarmi, Jumat (4/3/2016).
Didampingi Ketua SAR Wonogiri, Warseno, Sukarmi menemui anaknya yang sukses menjadi bupati Wonogiri di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2015.
Tak banyak kata yang terucap dalam pertemuan tersebut. Joko Sutopo memeluk ibunya yang datang dengan berjalan kaki ditemani belasan sukarelawan SAR Wonogiri.
Tak banyak kata yang terucap dalam pertemuan tersebut. Joko Sutopo memeluk ibunya yang datang dengan berjalan kaki ditemani belasan sukarelawan SAR Wonogiri.
Saat bertemu dengan putranya, Sukarmi menyerahkan tas. Suasana haru mewarnai pertemuan anak dan ibu.
Perempuan pegawai Pemkab Wonogiri yang melihat pertemuan keduanya terdiam. Tak banyak yang disampaikan Sukarmi seusai bertemu dengan putranya. “Tidak lelah,” ujarnya.
“Naluri ibu agar bekerja secara ikhlas,” ujar Bupati Joko Sutopo.
Sedangkan Ketua SAR Wonogiri, Warseno menjelaskan, kedatangan Sukarmi untuk melaksanakan nazar berjalan kaki jika anaknya menjadi bupati. “Hari ini, nazar itu sudah dilaksanakan. Kami tadi kepada Ibu Sukarmi juga menunjukkan ruang kerja Pak Bupati. Kedatangan Ibu Sukarmi wujud naluri seorang ibu,” ujar Warseno.
Diakui Warseno, dirinya juga memiliki nazar berjalan kaki dari rumah Joko Sutopo di Dusun Mantenan, Desa Jaten, Kecamatan Selogiri hingga Kantor Pemkab Wonogiri. Jaraknya mencapai 9,7 km.
Mengenakan kaus khas SAR warna orange, Warseno, pensiunan Polri Wonogiri ini berjalan kaki ditemani belasan sukarelawan SAR Wonogiri. “Kami berharap Bupati Wonogiri mewujudkan visi misi sehingga rakyat Wonogiri semakin sukses,” ujarnya.
Dengan terengah-engah, Warseno bercerita tiba di rumah Bupati Wonogiri, Joko Sutopo sekitar pukul 04.30 WIB. “Jalan kaki dimulai seusai Salat Subuh, sekitar pukul 05.30 WIB, dan perjalanan memakan waktu sekitar dua jam lebih. Jalan kaki santai jika merasa lelah berhenti sejenak di pinggir jalan,” ucapnya.
Komandan lapangan SAR Wonogiri, Wisnu Ashari menambahkan, sehari sebelum nazar ditunaikan, dirinya bersama rekan-rekannya sesama sukarelawan SAR melakukan survei . “Survei dilakukan karena dua peserta nazar tidak muda lagi. Untuk menambah semangat sedikitnya 15 orang anggota SAR ikut berjalan kaki,”ujar dia.