SOLOPOS.COM - Ilustrasi (komapost.com)

Ilustrasi (komapost.com)

WONOGIRI — Sedikitnya 29 pegawai negeri sipil (PNS) dilaporkan mendapat kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). Data itu masih mungkin bertambah sebab sampai Jumat (4/1/2013) pagi baru tujuh kecamatan yang mengembalikan kartu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Informasi yang dihimpun dari Bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kemitraan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri menyebutkan dari tujuh kecamatan ada 2.058 kartu yang dikembalikan. Dari jumlah itu, 29 penerima kartu adalah PNS, 1.093 penerima telah meninggal dunia, 833 penerima pindah alamat, 148 penerima salah alamat, 48 penerima salah nama, dan dua kartu dobel.

Kepala Bidang (Kabid) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kemitraan, Sri Rudianingsih (Ririn), mewakili Kepala DKK Wonogiri, Widodo, mengatakan belum semua tim distribusi kartu Jamkesmas di tiap kecamatan melaporkan dan mengembalikan kartu yang salah. Dari data sementara diakui temuan PNS yang menerima kartu Jamkesmas cukup banyak. “Sebagian besar kartu dikembalikan karena yang menerima sudah meninggal dunia. Ada juga karena pindah alamat, alamatnya salah dan ada yang salah nama. Tapi yang PNS cukup banyak, sementara ada 29 kartu,” jelas Ririn, Jumat.

Berdasarkan laporan sementara itu, Ririn menyadari banyak kesalahan dalam data penerima jamkesmas. Menghadapi hal itu, dia tidak henti mengingatkan tim distribusi jamkesmas agar memberikan penjelasan yang terang kepada masyarakat terkait penyebab kesalahan tersebut. Dia menandaskan data penerima jamkesmas berasal dari survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011. Data itu diteruskan ke Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang kemudian diserahkan Kementerian Kesehatan sebagai dasar mencetak kartu jamkesmas 2013.

Di sisi lain, Ririn meminta tim distribusi kartu jamkesmas secepatnya melaporkan dan mengembalikan kartu jamkesmas yang salah paling lambat Senin (7/1/2013). Laporan per kecamatan tersebut akan menjadi dasar untuk membuat laporan ke Kementerian Kesehatan. Dia mengatakan banyak kendala dihadapi tim distribusi yang menyebabkan pelaporan hasil pendistrubusian kartu lambat. Salah satunya, momentum pemilihan kepala desa (pilkades).

Selain itu, kendala khusus juga terjadi seperti di Kecamatan Bulukerto. Sebagian besar warga penerima jamkesmas di kecamatan itu saat tahun baru berada di luar Wonogiri untuk menjual terompet. “Memang belum terkumpul semuanya. Baru tujuh kecamatan yang masuk, sisanya belum. Tapi kami minta secepatnya dilaporkan,” ujar dia.

Salah satu anggota tim distribusi kartu jamkesmas Kecamatan Wuryantoro, Sujarwo, mengakui banyak kartu jamkesmas yang harus dikembalikan lantaran salah. Di kecamatan tersebut, Sujarwo menemukan satu PNS yang menerima kartu. Secara total, dari 6.795 kartu yang diterima warga di Kecamatan Wuryantoro, hanya 6.526 kartu yang terdistribusikan. “Sisanya 269 kartu kami kembalikan ke DKK. Satu kartu itu diterima PNS,” ujar Sujarwo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya