Soloraya
Senin, 15 Juni 2020 - 11:25 WIB

Kisruh Keluarga Perdes di Ngarum Sragen Dapat BST, Warga Geruduk Balai Desa

Muh Khodiq Duhri  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menggeruduk Balai Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jateng, Senin (15/6/2020) pagi. (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Belasan warga di Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng) menggeruduk balai desa setempat, Senin (15/6/2020). Aksi warga di Sragen itu merupakan buntut dari kisruh bantuan sosial tunai (BST) yang diduga banyak diterima anggota keluarga dari perangkat desa (perdes) setempat.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, warga mendatangi balai desa pada pukul 10.05 WIB. Mereka membawa spanduk bernada sindiran atas dugaan penyaluran BST yang dinilai salah sasaran.

Advertisement

Salah satu spanduk berbunyi "BST, Bantuan Saudara Thook". Sebelum warga datang, sejumlah polisi yang dipimpin Kapolsek Ngrampal, AKP Lukman Tri Nofianto, bersiaga di lokasi.

Kisruh Pendanaan Festival Musik FH Unisri Solo, 2 Orang Dilaporkan ke Polisi

"Kami datang tidak untuk berdemo. Sebagai warga Ngarum, kami prihatin dengan beredarnya berita tidak baik menyangkut penyaluran BST di media massa dan media sosial. Kami datang ke sini untuk meminta klarifikasi," ujar salah satu warga, Irianto, 56, dalam orasinya.

Advertisement

Kapolsek Ngrampal, AKP Lukman, sempat menagih surat izin kegiatan pengumpulan banyak warga untuk memprotes BST di salah satu desa di Sragen tersebut. Akan tetapi, Irianto hanya bisa menunjukkan surat pemberitahuan melalui pesan di ponsel.

Polisi akhirnya mempersilakan perwakilan warga menemui perangkat desa. Hingga berita ini ditulis, proses audiensi antara warga dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Ngarum masih berlangsung.

Cerita Pedagang Kerupuk Klaten Kumpulkan Rp10.000 per Hari Untuk Berangkat Haji

Advertisement

Sebelumnya, enam anggota keluarga dan kerabat dari sekretaris desa (sekdes), empat kerabat dari kepala dusun (kadus), dan satu keluarga dari dari seorang kasi diduga ikut menerima bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut.

Banyaknya keluarga dari perdes di salah satu desa Sragen itu yang mendapat jatah BST itu memantik reaksi dari kalangan pemilik usaha kecil menengah (UMKM) di desa setempat. Meski sama-sama terdampak Covid-19, mereka melayangkan protes karena tidak mendapatkan BST.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif