Soloraya
Kamis, 30 September 2021 - 21:53 WIB

Kesebelasan KKO Esperodi Wonogiri ke Putaran Final Liga Jateng Hebat

Rudi Hartono  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim KKO Esperodi Wonogiri sebelum bertanding pada ajang Liga Jateng Hebat (LJH) 2021, belum lama ini. (Istimewa/Wiyanto)

Solopos.com, WONOGIRI—Kesebelasan Kelas Khusus Olahraga Esempe Loro Nguntoronadi (KKO Esperodi) SMPN 2 Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, memuncaki klasemen zona Soloraya Liga Jateng Hebat (LJH) 2021 kelompok usia 13 tahun.

Mereka akan melaju ke putaran final kompetisi inisiasi lembaga independen yang peduli pembinaan sepak bola usia dini di Jateng itu. Tim ditargetkan menjuarai LJH.

Advertisement

KKO Esperodi meraih 28 poin dalam 11 kali pertandingan di babak penyisihan zona Soloraya yang digelar sejak Maret lalu. Tim asuhan Lilik Agung Santosa itu hanya satu kali kalah saat melawan RAS Boyolali dengan skor 0-1.

Baca Juga: NIK Bermasalah, Warga Wonogiri Tetap Bisa Vaksin

Advertisement

Baca Juga: NIK Bermasalah, Warga Wonogiri Tetap Bisa Vaksin

Tim di bawah naungan sekolah tersebut membukukan catatan satu kali seri dan sembilan kali menang dengan skor meyakinkan di setiap pertandingan. Saat melawan Abimanyu Wirun KKO Esperodi menang telak dengan skor 7-0.

KKO Esperodi juga menang besar saat meladeni perlawanan Halilintar Sragen dengan skor 5-0. Selanjutnya KKO Esperodi akan berlaga di putaran final bersama dua tim lain peringkat 2 dan 3 klasemen, yakni Persema Sukoharjo dan RAS Boyolali. Pelatih masih menunggu jadwal pertandingan berikutnya.

Advertisement

Baca Juga: Mulia! Kades Sawahan Klaten Ikhlaskan Sawah Bengkok Dikelola Warga

Tim satu terdiri atas siswa angkatan pertama yang masuk pada tahun ajaran 2020/2021. Satu tim lainnya adalah siswa yang masuk pada tahun ajaran 2021/2022. Siswa tak hanya berasal dari Kabupaten Wonogiri.

Ada siswa yang berasal dari Pacitan, Jawa Timur, Karanganyar, dan lainnya. Bahkan, siswa di tim angkatan kedua ada yang berasal dari luar Jawa.

Advertisement

“Kami menargetkan anak-anak bisa menjuarai LJH. Potensi mereka sudah terlihat. Ini kompetisi paling besar yang pernah kami ikuti sejak KKO terbentuk. Sebelumnya, kami berpartisipasi di turnamen berskala kecil, seperti turnaman ulang tahun SSB [sekolah sepak bola]. Terakhir anak-anak juara I turnamen ulang tahun SSB Satle Meyer Solo,” kata Lilik yang juga guru olahraga SMPN 2 Nguntoronadi itu saat dihubungi via ponsel.

Baca Juga: Alhamdulillah, Asrama Haji Donohudan Nol Pasien Covid-19

 

Advertisement

Tunggu Jadwal

Saat berlaga di babak penyisihan zona Soloraya dia membawa 16 pemain kelahiran 2008. Mereka dapat menerapkan permainan sesuai instruksi. Pada putaran final nanti para pemain akan melawan sembilan tim yang lolos babak penyisihan di tiga zona lainnya. LJH terdiri atas empat zona yang terdiri atas tim dari daerah se-Jateng. Selain Soloraya, terdapat zona Semarangraya dan zona lainnya.

Sambil menunggu jadwal pertandingan lanjutan putaran final LJH, tim akan berlatih rutin. Pada masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini latihan dilaksanakan selama satu setengah hingga dua jam/hari pada Selasa sore, Rabu, Kamis, Jumat, ketiganya pagi dan sore, dan Sabtu pagi. Para pemain dilatih empat orang, yakni pelatih fisik dan kiper.

Baca Juga: Tekad Nol Pasien Covid-19, Boyolali Bentuk Pos Kesehatan Tingkat RT

“Kami mengapresiasi digelarnya LJH. Bagaiamana pun pembinaan sepak bola tak boleh berhenti meski pandemi Covid-19 melanda. Mencetak pemain hebat tidak bisa instan. Pemain harus dibina sejak dini. Pembinaan pada tataran grassroot [akar rumput] mesti terus dilakukan. Protokol kesehatan tentu dijalankan dengan ketat,” ulas Lilik.

Sementara itu, orang tua pemain di tim KKO Esperodi, Wiyanto, mengaku bangga dengan pencapaian KKO Esperodi. Para orang tua selalu memberi semangat dengan menonton langsung setiap pertandingan. Menurut dia, pandemi Covid-19 bukan penghalang untuk meraih prestasi.

“Anak saya masuk KKO SMPN 2 Nguntoronadi atas keinginan sendiri. Saya mendukung penuh. Saya berpikir lebih baik anak berolahraga dari pada hanya main gim. Selain menyehatkan badan, berolahraga, utamanya sepak bola, anak bisa berprestasi, kepribadian menjadi baik, dan anak bisa berinteraksi sosial,” ulas Wiyanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif