Soloraya
Rabu, 16 November 2022 - 16:09 WIB

Klaten Bagian Selatan Kebanjiran, Bupati Ajak Warga Stop Buang Sampah di Sungai

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di ruas jalan Wedi-Bayat di Jiwowetan, Kecamatan Wedi yang terendam banjir, Rabu (16/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Selama dua hari berturut-turut, beberapa wilayah di Klaten kebanjiran akibat luapan sungai setelah diguyur hujan deras dengan durasi yang cukup lama. Selain hujan dengan intensitas tinggi, sampah yang dibuang sembarangan juga menjadi penyebab air sungai meluap hingga menggenangi permukiman.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pada Selasa malam mengecek ke beberapa lokasi yang terdampak banjir akibat luapan sungai di wilayah Kecamatan Cawas. Dari hasil pengecekan serta laporan kejadian banjir di wilayah lain, Mulyani mengatakan kondisi sampah di alur sungai sangat banyak.

Advertisement

“Saya lihat sampahnya luar biasa. Itu yang membuat banjir. Tinggal menunggu waktu saja. Kalau masyarakat juga tidak peduli mengelola sampah, membuang sampah pada tempatnya, dan sungai tidak dibersihkan ya akan seperti ini,” kata Mulyani saat ditemui di Stadion Trikoyo Klaten, Rabu (16/11/2022).

Agar tak menjadi bencana besar, Mulyani kembali meminta seluruh camat serta kepala desa dan warga mereka secara rutin membersihkan alur sungai yang ada di Klaten. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pengurangan risiko bencana terutama banjir akibat luapan air sungai.

Advertisement

Agar tak menjadi bencana besar, Mulyani kembali meminta seluruh camat serta kepala desa dan warga mereka secara rutin membersihkan alur sungai yang ada di Klaten. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pengurangan risiko bencana terutama banjir akibat luapan air sungai.

Terkait banjir yang terjadi pada Selasa (15/11/2022) malam, Mulyani mengatakan sempat ada warga di wilayah Desa Krakitan, Kecamatan Bayat yang mengungsi. Namun, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing seiring surutnya genangan air di permukiman.

Baca Juga: Banjir di SMKN 1 Rota Bayat Klaten, Ketinggian Air Sempat di Atas 1 Meter

Advertisement

Genangan air juga terjadi ruas jalan raya dekat Pasar Cawas. Ruas jalan raya ruas jalan raya di depan SD Plosowangi Kecamatan Cawas juga terendam air. Selain menggenangi jalan, air luapan sungai menggenangi lahan pertanian.

“Beberapa lahan ada padi yang sudah siap panen,” kata salah satu warga Plosowangi, Roy.

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Klaten, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa wilayah di Klaten, Selasa (15/11/2022). Di Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno hujan dengan intensitas lebat dengan durasi sekitar 3 jam menyebabkan talut jalan sepanjang 30 meter membawa material tanah di atasnya dan menimpa teras rumah salah satu warga Dukuh Bometen.

Advertisement

Baca Juga: 2 Sekolah di Krakitan Klaten Kebanjiran, 164 Siswa Terpaksa Belajar di Rumah

Di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, permukiman di wilayah Dukuh Bugel dan Duwet terendam air setinggi 50 sentimeter hingga 1 meter. Sekitar 13 warga Dukuh Duwet sempat mengungsi ke kantor desa.

Banjir terjadi di wilayah Dukuh Pakbayan, Desa Talang, Kecamatan Bayat dengan ketinggian air antara 50 sentimeter hingga 1 meter. Sebanyak satu keluarga terdiri dari tiga jiwa sempat diungsikan ke rumah kerabat mereka.

Advertisement

Banjir juga terjadi di wilayah Desa Paseban, Kecamatan Bayat akibat luapan air Sungai Dengkeng dengan ketinggian airsekitar 70 sentimeter dan sempat memasuki rumah warga. Ruas jalan Bayat-Cawas juga sempat kebanjiran dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter dan sempat memasuki Polsek Bayat.

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, menjelaskan banjir akibat luapan air sungai sudah mulai surut sejak Rabu pagi. Warga yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif